Oknum Marinir Tikam Babinsa di Tambora Gara-gara Wanita
- VIVAnews/Andrew Tito
VIVA – Kasus terbunuhnya anggota TNI Babinsa Tambora, Serda Erha Saputra menemukan titik terang. Motif pelaku berinisial RW yang merupakan anggota Marinir TNI AL berpangkat Letda itu mengamuk lantaran ingin bertemu kekasihnya di hotel tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Audie Latuheru mengatakan kejadian berawal dari pelaku RW datang dalam keadaan marah ke Hotel Mercure, Tambora.
Baca: Tikam Anggota TNI AD hingga Tewas, Oknum Marinir Ditahan Puspomal
RW meminta petugas hotel mengizinkannya untuk bertemu dengan kekasihnya yang disebut tengah jalani karantina Covid-19 di hotel tersebut.
"Namun ketika diperiksa petugas, nama kekasih RW tidak ada di daftar nama petugas hotel," ujar Audie saat rilis kasus di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat, 3 Juli 2020.
Meski demikian, RW tidak percaya dengan kesaksian petugas hotel. Akhirnya terjadi cekcok antara RW dan petugas keamanan hotel sehingga sebuah thermo gun dilempar RW hingga rusak.
Petugas sekuriti meminta RW mengganti thermo gun yang rusak, dan disanggupi RW.
Karena masih kesal dengan petugas sekuriti, RW yang sempat pergi dari hotel, kembali bersama teman-temannya. Di antara teman RW, sembilan merupakan warga sipil sedangkan dua lainnya merupakan oknum TNI.
Disana, belasan teman RW membuat kericuhan hingga memecahkan pot bunga dan gagang pintu hotel.
Ketika itu Serda Saputra datang untuk menengahi keributan.
Namun nahas, nyawa Serda Saputra justru melayang lantaran ditusuk RW yang sudah kadung emosi.
"Saat ini tiga oknum TNI tersebut sudah ditangani polisi militer. Sedangkan sembilan warga sipil sudah kami tahan," ujar Audie.