Indonesia Bisa Tiru Cara AS Tertibkan Gangster Model John Kei

John Kei
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA – John Refra Kei bersama komplotannya mencuat lagi karena aksi brutalnya di Tangerang dan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Minggu, 21 Juni 2020. Kini, pria asal Kei, Maluku Utara, itu ditemani anak buahnya masuk bui lagi

Jupri Dedengkot Preman, 16 Nama Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional hingga Gibran Pimpin Upacara

Kriminolog Universitas Indonesia, Ferdinand Andi Lolo, menilai John Kei levelnya bukan preman lagi. Ia mengatakan aksi kekerasan John mesti dilihat dalam konteks yang lebih besar.

"Saya melihatnya ini sudah level berbeda. Kita bicara mengenai suatu kejahatan yang lebih tinggi dari premanisme. Suatu kejahatan terorganisir yang dilakukan organisasi-organisasi kejahatan. Organisasi yang dibentuk untuk kejahatan," ujar Ferdinand dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne yang dikutip pada Rabu, 24 Juni 2020.

Jupri Dedengkot Preman Pasar Tumpah Merdeka Dibekuk Polisi, Warga: Harus Dihukum Berat!

Menurutnya, keberadaan John Kei dan komplotannya jangan mereduksi konteks yang sebenarnya. Ia bilang adanya John dan gangster lainnya di Tanah Air sebagai lampu kuning dan peringatan keras kepada pemerintah.

"Ada sesuatu yang lebih besar, sudah terjadi di Indonesia. Kita tidak dapat tunggu berdiam diri dengan mengandalkan aturan-aturan hukum yang direduksi hanya untuk menangani masalah preman. Ini bukan masalah preman. Ini lebih besar dari preman," jelas Ferdinand.

Viral Preman Palak Pengunjung di Objek Wisata Sidamanik dengan Modus Parkir, Polisi Bekuk Pelaku

Dia membandingkan cara Amerika Serikat yang saat ini mampu menertibkan gangster-gangster. Menurutnya, dibandingkan era dulu seperti munculnya gangster macam Alphonse Gabriel Al Capone, kini kriminal AS lebih tertib.

Dia menganalisis kondisi itu karena AS memiliki aturan yang bisa menertibkan gangster. Aturan itu tertuang dalam Racketeer Influenced and Corrupt Organizations (RICO) Act.

“Kalau di Amerika sudah ada hukum yang mengatur tentang gangster-gangster, RICO Act, itu. Jadi, semua tindakan gangster itu tidak diecer satu-satu. Tetapi, begitu mereka dikenakan aturan seperti RICO Act, itu bisa," katanya.

Menurut dia, dengan RICO Act cukup ampuh menertibkan gangster di AS sampai ke akar-akarnya. Sanksi buat oknum mafia gangster yang bandel, tak taat aturan akan disikat dengan RICO Act.

Pun, ia melihat jika penanganan secara parsial seperti sekarang maka sulit mengatasinya. Sebab, jika suatu gangster hilang, tercerai-berai maka akan muncul kelompok lainnya.

"Kita perlu melihat AS, hukum RICO Act. Bisa enggak diterapkan, ya itu bagaimana pemerintah dan parlemen. Di Amerika itu bukan hanya pelaku yang ditindak, tapi seluruh harta diambil," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya