Ngelantur, Pius yang Ngaku Ketua Anarko Akan Diperiksa Kejiwaannya

VIVAnews - Pria bernama Pius yang mengaku sebagai Ketua Anarko Sindikalis Indonesia akan diperiksa kejiwaannya oleh kepolisian. Sebabnya, Pius kerap bicara ngelantur saat diperiksa.

Media Asing Peringatkan Potensi Indonesia Senasib dengan Chili Gegara Kelas Menengah Terus Merosot

"Selama ini, setiap dilakukan pemeriksaan pasti yang keluar itu bicaranya tidak sesuai dengan orang yang sadar seperti biasanya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, di Markas Polda Metro Jaya, Kamis, 16 April 2020.

Saat ditangkap, Pius juga dalam keadaan mabuk. Tapi ada tato di dadanya yang mirip dengan simbol kelompok Anarko.

Pasang Spanduk Bertulis ‘Polisi Pembunuh’, 6 Mahasiswa di Aceh Ditangkap

Untuk itu, hingga kini polisi masih mengusut kebenarannya kalau Pius benar anggota Anarko. Sehingga, polisi mengaku belum bisa memastikan kebenaran pernyataan yang dilontarkan Pius sebagai pimpinan kelompok Anarko.

"Satu sisi memang ketika ditangkap, yang bersangkutan dalam keadaan mabuk berat. Kami juga masih mengecek urine dan darahnya," katanya lagi.

Wali Kota: London Menunjukkan Persatuan yang Kuat melawan Rasisme dan Islamofobia

Di tengah wabah virus corona atau Covid-19 ini, seorang pria bernama Pius dicokok polisi buntut nekat coba menggondol helm milik seorang polisi lalu lintas di kawasan Semanggi, Jakarta, pada Minggu 12 April 2020 lalu.

Namun, dalam pemeriksaan di kantor polisi, pelaku mengaku sebagai anggota dari kelompok Anarko Syndicalism. Bahkan, dia mengklaim sebagai Ketua Anarko Sindikalis Indonesia.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Jerry Siagian, membenarkan adanya kejadian ini. Kasus kini masih ditangani pihaknya.

"(Pelaku) pencurian helm Polantas, TKP (Tempat Kejadian Perkara) Semanggi. Ditangkapnya hari Minggu. Ternyata pengakuan dia Anarcho," kata Jerry saat dikonfirmasi VIVAnews, Rabu 15 April 2020.

Kerusuhan pecah di Mozambik buntut hasil pemilu

Ribuan Narapidana Penjara 'High Risk' di Mozambik Kabur Massal Imbas Kerusuhan Hasil Pemilu

Kerusuhan yang dipicu pengumuman hasil akhir pemilihan umum di Mozambik, Afrika bagian Timur, telah menyebabkan insiden pelarian massal napi di penjara high risk

img_title
VIVA.co.id
26 Desember 2024