ABG Bunuh Bocah 5 Tahun, Psikiater: Ada Perilaku Menyimpang

ILC tvOne dengan tema Kenapa Anak Makin Kejam
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Publik dibikin geger dengan peristiwa pembunuhan yang dilakukan ABG terhadap seorang bocah berusia lima tahun. Aksi pelaku yang masih berusia 15 tahun diduga terpengaruh dari film bergenre horor.

Ibu dari ABG yang Bunuh Ayah-Nenek Minta Hukuman Anak Diringankan, Polisi Bilang Begini

Psikiater anak dan remaja, Suzy Yusna Dewi, mengatakan dalam kasus ini masih minim informasi. Ia menekankan kasus ini memang perlu tahapan visum et repertum.

"Jadi, saya enggak berani sebelum melihat anak itu. Sebetulnya anak-anak ini baik saja, anak cerdas, ikut taekwondo. Secara kognitif dia bisa melakukan hal itu," kata Suzy dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne, #ILCKenapaAnakMakinKejam, Selasa, 10 Maret 2020.

ABG yang Tega Bunuh Ayah dan Neneknya di Jaksel Kini Dirujuk ke RS Polri, Jalani Tes Kejiwaan

Dia menganalis pelaku dalam hal ini diduga ada masalah keluarga, faktor biologis atau keturunan. Ia menangkap film horor itu dinilai sebagai lingkungan sosial pelaku.

"Film itu lingkungan sosial dia. Jadi, dia kopi film itu. Ada agresi. Kalau dari latar belakang dari kecil, saya dengar potong-potong cicak, tidak semestinya perilaku seperti itu. Itu perilaku agresi," ujar Suzy.

Selain Petak Umpet, ABG 14 Tahun Sempat Pamit Tidur Sebelum Bunuh Ayah-Nenek di Lebak Bulus

Menurutnya, untuk anak seusia pelaku seharusnya lebih punya sikap penyayang hewan. Bukan justru dari kecil sudah menyakiti hewan.

Namun, melihat latar belakang pelaku memang diperlukan penanganan khusus. Sebab, ia menilai dari keterangan yang diperolehnya, pelaku tak memiliki kedekatan dengan keluarga terutama kedua orangtuanya.

"Saya mendengar dia bolos sekolah, kemungkinan dia ada perilaku menyimpang. Attachment dalam keluarga juga tidak ada. Ini kan pelaku seperti tak ada kedekatan dengan bapak, tidak ada kedekatan dengan ibu tidak ada, perlu penanganan," jelasnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyampaikan, berdasarkan hasil autopsi, korban mengalami luka di mulut. Luka ini karena ulah pelaku yang memasukkan jatinya ke dalam mulut.

"Luka di mulut itu karena pelaku memasukkan jari ke dalam mulut korban. Hari ini korban dimakamkan oleh keluarga," kata Yusri saat ditemui di Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu 7 Maret 2020.

Menurut dia, pelaku tinggal bersama ayah kandung, ibu tiri, dan satu adik tirinya. Yusri bilang, pelaku sering menonton film horor pembunuhan. Pelaku membunuh karena terinspirasi dari film-film yang ditontonnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya