Bocah Dibunuh ABG, Orangtua Korban Tak Kenal Pribadi Pelaku

Sentra Visum dan Medikolegal RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Sumber :
  • Kenny Putra

VIVA – Orangtua bocah yang dibunuh oleh ABG NF (15) tidak menyangka akan kehilangan anak dalam kondisi yang sangat tidak wajar. Apa yang terjadi tentu tidak akan mudah dia lupakan.

Deretan Fakta Joki Jalur Alternatif Puncak Bogor yang Viral Akibat Peras Pengendara Rp850 Ribu

Kar, yang merupakan ayah dari APA (5), memang tidak kenal dekat dengan pelaku. Dia mengakui kalau anaknya memang kerap bermain ke rumah pelaku. Namun, yang dia ketahui anaknya itu bermain dengan adik tiri pelaku.

"Saya tidak mengetahui pribadinya pelaku. Anak saya dekat dengan adik tirinya. Memang sering main ke rumah pelaku," kata Kar kepada tvOne. 

Kakak Tewas Usai Ditikam Adik Perempuannya di Mojokerto

Menurut Kar, anaknya memang sering bermain ke rumah pelaku. Tapi Kar tidak pernah mengetahui apa-apa saja yang dilakukan anaknya saat bermain. Apalagi dia tidak pernah mengobrol dengan pelaku. Kar hanya sesekali juga berbincang dengan orangtua pelaku.

"Tidak pernah ngobrol, sama sekali tidak. Kadang ngobrol dengan orangtua pelaku," katanya. 

Pria di Deliserdang Dibunuh, Mayat Dibuang ke Sumur di Labura

Dijelaskan Kar, dia pertama kali mengetahui kalau anaknya menjadi korban pembunuhan dari polisi. Itu lebih dari 11 jam setelah dia melaporkan kehilangan anaknya kepada polisi. Kar melaporkan ke polisi karena anaknya tidak kembali pada pukul 23.00 wib.

"Saya tahu dari kepolisian. Kemudia tahu sehari setelah kejadian, setelah ada pengakuan dari pelaku. Saya sempat lapor ke polisi karena anak saya hilang. Melapor itu malam jumat jam 11 malam," katanya. 

Terkait dengan kejadian ini, Kar benar-benar tidak menyangka. Apalagi pelaku adalah anak perempuan yang sebenarnya masih tergolong anak-anak. Dia memang belum bertemu dengan pelaku dan mengetahui secara pasti kenapa anaknya dibunuh secara keji.

"Saya belum ketemu pelaku, tapi orangtuanya bertemu di kantor polisi. Beberapa kali orangtuanya memang meminta maaf atas kejadian ini," katanya.

Sementara itu, psikolog Melissa Grace menyampaikan analisanya terkait masalah ini. Menurutnya, tentu banyak faktor yang mendorong pelaku melakukan hal ini.

"Tentu tidak ada satu faktor tunggal, terkait dengan perilaku, selalu ada dinamika kompleks," katanya. 

Saat ini pelaku telah dipindahkan ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, guna menjalani serangkaian test kejiwaan. Pemeriksaan ini untuk memastikan apakah pelaku yang juga masih anak-anak mengalami gangguan jiwa atau kecenderungan psikopat.  

Lebih lengkap lihat pernyataan Melissa Grace dalam video di bawah ini. 

2018/01/cara-menampilkan-bisnis-anda-di-google.html

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya