Makna di Balik Sketsa Buatan ABG Pembunuh Bocah di Jakpus

Polisi menunjukan sketsa yang dibuat ABG pembunuh bocah
Sumber :
  • VIVAnews / Willibrodus (Jakarta)

VIVA – Sejumlah sketsa milik ABG pelaku pembunuh seorang bocah di Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat ditemukan polisi. Melalui sketsa yang berupa sejumlah tulisan dalam bahasa Inggris dan gambar sejumlah karakter tokoh yang pernah ditontonnya, remaja tersebut menuangkan isi hatinya. 

Geger, Pria di Muba Sumsel Tewas Bersimbah Darah Ditembak OTK di Kepala

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, pelaku selalu berusaha mengungkapkan perasaannya. 

"Ada sejumlah tulisan, seperti 'mau siksa baby?' dengan dua pilihan 'dengan senang hati dan enggak tega'. Ini dia membuat pilihan. Seperti pertanyaan dengan jawaban pilihan ganda. Ini butuh pendalaman secara psikologis," kata Yusri kepada wartawan, Sabtu 7 Maret 2020.

Putra Sulung dari Putri Norwegia Ditangkap Buntut Tuduhan Pemerkosaan

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo menambahkan, bahwa ada sejumlah gambar dan satu buah papan curhat milik pelaku. 

"Ini ada gambar tokoh Slender Man dan gambar-gambar lain. Dan, ada sebuah papan tulis kecil yang dinamakan sebagai papan curhat milik pelaku," katanya. 

Tampang 2 Pria yang Berlagak Jagoan Keroyok Sopir Taksi Online di Tol, Motifnya Persoalan Sepele

Menurutnya, semua gambar dan tulisan yang ditemukan mengarah pada karakter pelaku. Susatyo menyampaikan, bahwa Slender Man adalah tokoh favoritnya. Pelaku sering menggambarkan tentang kekerasan dan hal-hal yang horor. 

"Dia menulis untuk mengutarakan perasaannya. Dan, sejumlah gambar yang kami temukan adalah gambar tokoh-tokoh dalam film, juga sketsa-sketsa lain. Ini mengarah pada psikologi pelaku. Kami akan menghadirkan psikiater untuk mengkaji watak pelaku melalui semua barang bukti ini," lanjut Susatyo. 

Susatyo menambahkan, bahwa pihaknya juga menemukan berbagai catatan tentang wanita menangis karena pintar menggambar. 

"Ada ungkapan kekecewaannya pada tulisan di papan curhat, dengan berbagai gambar tentang kesedihan. Ini bukti-bukti yang kami kumpulkan untuk bahan pertimbangan untuk mencari titik terang dari motif pelaku," sebutnya. 

Yusri melanjutkan, bahwa ada sebuah sketsa yang berisikan tentang sebuah penyiksaan. 

"Bahwa yang disiksa senang dan yang menyiksa juga merasa puas dan senang. Itu isi dari salah satu sketsanya," lanjutnya. 

Menurut Yusri, pelaku juga memiliki hewan kesayangan. Terkadang, hewan kesayangannya itu yang disiksanya.

"Dia punya kucing kesayangan. Tapi kadang dia membuang kucingnya dari lantai dua ke lantai satu. Pelaku selalu miliki hasrat untuk membunuh. Hasrat membunuhnya itu selalu datang tiba-tiba," jelas Yusri. 

Yusri menyampaikan, bahwa pelaku sering memiliki hasrat untuk membunuh. Tetapi, sering dibendung. 

"Sering ingin membunuh, tapi dia mampu membendung hasrat itu. Kali ini dia tidak bisa tahan, dan sekarang dia puas karena telah berhasil membunuh," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya