Pengakuan Pembuat Hoax Soal Bayi Lima Bulan diculik di Angkot
- Istimewa
VIVA – Pesan berantai soal bayi lima bulan diculik di angkot dipastikan polisi bohong alias hoax. Polisi lantas mengamankan seorang wanita berinisial AS yang diduga membuat pesan ini.
Berdasarkan pengakuan sementara, motif AS membuat pesan hoax ini karena sedang ada masalah pribadi atau masalah keluarga. Hal itu diungkap AS dalam pemeriksaan.
"Untuk sementara (AS mengaku) motifnya adalah permasalahan pribadi atau keluarga," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Polisi Muharam Wibisono, saat dikonfirmasi wartawan, Minggu 1 Maret 2020.
Tapi, polisi tak mau serta-merta begitu saja mempercayai pengakuan AS ini. Polisi hingga kini masih memeriksa intensif AS. Hal itu tak lain guna memastikan apa maksud sebenarnya dari AS melakukan hal tersebut. Untuk itu, polisi mengaku belum bisa berkata lebih jauh lagi.
"Kita masih dalami ya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, viral pesan berantai di aplikasi WhatsApp kabar soal adanya penculikan terhadap bayi berumur lima bulan. Pesan menyebut kalau ibunda si bayi dihipnotis saat naik angkot.
Terkait viralnya pesan ini, polisi menegaskan hal ini tidaklah benar alias hoax. Masyarakat diminta tidak termakan pesan hoax ini. Polisi sendiri telah menepis pesan hoax tersebut.
"Itu hoax. Informasi itu dipastikan hoax" ucap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Polisi Muharam Wibisono, saat dikonfirmasi wartawan, Minggu 1 Maret 2020.
Berikut ini isi pesan berantai yang viral di WA tersebut:
Telah diculik
Keponakan Dari ibu yulianah
Umur anak 5 bulan
Jenis kelamin perempuan
Kejadian d Angkot lebak bulus parung
Ibunda si bayi dihipnotis d Angkot
Diturunkan di pondok cabe oleh pelaku.penculikan
Kejadian Hari sabtu 29feb 2020 sekitar jam 16.00
Mohon bagi bapak ibu yg menemukan bayi tersebut agar menghubungi bu Yulianah d nomor+62 813-1437-8368
Mohon Bantu d share ke semua orang agar lekas d ketemuan
Terima kasih