Warga Sulbar Tewas Diamuk di Papua, Ini Kata Wakapolda

Yus Yunus (25) di lokasi kejadian sebelum dianiaya hingga tewas oleh warga di Papua.
Sumber :
  • VIVAnews/Irfan

VIVA – Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Barat, Kombes Pol Endi Sutendi, enggan mengomentari terlalu banyak soal kematian Yus Yunus (25), yang tewas diamuk massa di Nabire, Papua.

DPR Gemes Kapolrestabes Semarang Tak Jawab Panggilan Telepon soal Penembakan Siswa SMK

Warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, itu dianiaya hingga tewas mengenaskan karena dituduh menabrak babi di jalan. Padahal, berdasarkan informasi di lapangan, bukan Yus yang menabrak babi, melainkan pengendara sepeda motor.

"Karena kejadiannya kan di Papua," ujar Endi saat dihubungi, Kamis malam, 27 Februari 2020.

Tim Dokkes Polda Jateng Bongkar Makam Pelajar SMK Tewas Ditembak Polisi di Semarang

Kendati demikian, terkait rencana aksi Aliansi Masyarakat Mamuju di Polda Sulbar, Jumat besok, 28 Februari 2020, Endi menyatakan kesiapannya menerima aspirasi pendemo.

Ia hanya mengingatkan kepada peserta aksi agar tetap menjaga ketertiban dan tidak melakukan sesuatu yang bisa menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Krisis Gaza Terus Memburuk, Puluhan Nyawa Melayang dalam Serangan Militer Israel

"Pasti akan kami terima dan terima apa yang menjadi aspirasi mereka," ujar Endi.

Yus Yunus (25), sopir yang tewas diamuk massa di Papua. Yus adalah warga Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Yus Yunus (semasa hidup), bersama sang istri.

Yus Yunus tewas mengenaskan setelah dianiaya secara biadab oleh warga di Jalan Trans Nabire, Dogiyai, Papua, pada Minggu, 23 Februari 2020 lalu.

Sungguh ironis kematian Yus, karena seperti di dalam video, tampak keberadaan sejumlah aparat dari kepolisian dilengkapi senjata laras panjang. Namun tetap saja tidak bisa mengamankan situasi. Para pelaku leluasa memukul Yunus dengan berbagai benda keras hingga tak berdaya dan meninggal di lokasi kejadian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya