Bobol Gojek Rp400 Juta, MZ Borong 8.850 Kartu Perdana Aktif dan Murah

MZ (35 tahun) menipu Gojek Rp400 juta dengan menggunakan ribuan sim card.
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Faishal

VIVA – MZ (35 tahun) berhasil menipu Gojek Rp400 juta dengan menyaru sebagai mitra atau driver, pemilik restoran, dan pelanggan atau customer sekaligus, selama hampir satu tahun. Warga Kota Malang, Jawa Timur, itu beraksi dengan menggunakan alat puluhan telepon genggam dan lebih dari 8.850 kartu seluler atau sim card perdana yang sudah aktif dan murah.

Terkuak, Alwin Kiemas Jadi Bendahara di Kasus Judol Libatkan Pegawai Komdigi

Ribuan kartu seluler perdana dan puluhan telepon genggam barang bukti yang dipakai tersangka MZ dibeberkan dalam konferensi pers di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya pada Rabu, 26 Februari 2020. Ribuan kartu seluler itu bermerek Axis.

"Tersangka pakai kartu ini karena murah," kata seorang penyidik yang ikut menangani kasus tersebut. 

Sopir Pikap Tabrak Pemotor hingga Tewaskan Bayi di Jaksel jadi Tersangka dan Langsung Ditahan

Barang bukti ribuan kartu seluler yang dipakai tersangka MZ melakukan transaksi.

Barang bukti ribuan kartu seluler yang dipakai tersangka FM melakukan transaksi palsu Gojek. (Foto: Nur Faishal/VIVAnews)

Hebatnya Adhi Kismanto, Tak Lolos Seleksi Komdigi Tapi Bisa Atur ASN soal Blokir Judol

Dengan modal itu, tersangka MZ beraksi mengerjai Gojek sejak Agustus 2019 hingga 7 Februari 2020. Ia beraksi dengan membuat sekira 41 akun driver, 30 akun restoran fiktif, dan puluhan akun customer palsu. Ia bisa membuat puluhan akun dengan menggunakan identitas orang lain. Tersangka juga membekali aksinya dengan sebelas buku rekening BCA.

Dengan modal itu, tersangka lantas melakukan transaksi fiktif untuk memperoleh poin atau bonus. "Tersangka menggunakan aplikasi Gojek untuk menarik keuntungan," kata Kepala Polda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Markas Polda Jatim di Surabaya pada Rabu, 26 Februari 2020.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Pitra Ratulangi mengatakan, pihaknya akan melakukan pengembangan pada penggunaan identitas orang lain dan perangkat ribuan kartu perdana yang dipakai tersangka. Sebab, kartu seluler perdana yang sudah teregistrasi dan murah seperti dipakai tersangka itu berpotensi digunakan untuk kejahatan lainnya.

Polisi mencari tahu dari mana tersangka MZ memborong ribuan kartu seluler perdana aktif tersebut dan bagaimana mendapatkan dokumen identitas orang lain.

"Kita sudah mengantongi beberapa tersangka dan ini jadi perhatian, karena (kartu seluler yang sudah aktif) ini kan otomatis bisa jadi akun-akun. Bisa jadi juga jadi akun-akun bodong yang selama ini kita ketahui banyak menyebarkan hoax," kata Pitra. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya