Begini Cara Praktik Aborsi yang Telah Bunuh 903 Janin
- VIVAnews / Wilibrodus (Jakarta)
VIVA – Klinik aborsi yang berada di Jalan paseban Raya, Jakarta Pusat meresahkan warga setempat. Warga menilai beroperasinya klinik tersebut bukan baru 21 bulan, tetapi lebih. Sebab, menurut pengakuan warga setempat, klinik aborsi tersebut telah lebih dari 2 tahun.
Seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya menyampaikan, bahwa klinik tersebut telah digrebek sebanyak dua kali.
"Selang beberapa waktu setelah penggrebekan yang pertama itu, klinik aborsi ini kembali beroperasi. Dan, untuk mengecoh warga di sekitar sini, pada bagian depan dipasang plang nama notaris, bukan klinik aborsi," ujar warga tersebut saat ditemui VIVAnews di lokasi.
Dia melanjutkan, bahwa usai penggrebekan yang pertama itu, petugas medis yang bertugas di klinik tersebut diganti dengan orang baru. Selanjutnya, untuk mengantisipasi kebocoran informasi mengenai telah beroperasinya kembali klinik tersebut, petugas-petugas medis yang bekerja menggunakan beberapa calo untuk mengarahkan klien dan mengamankan situasi di luar klinik.
"Jadi orang yang mau aborsi bertemu dengan calo-calo itu di tempat yang berbeda. Dari tempat pertemuan tersebut, para calo kemudian mengarahkan dan mengantar orang-orang itu ke dalam klinik untuk melakukan aborsi," kata dia.
Menurut warga, setelah penggerebekan beberapa waktu lalu hingga saat ini, klinik tersebut masih terus diawasi oleh sejumlah orang tak dikenal. Hal inilah yang membuat warga setempat ketakutan ketika memberikan informasi kepada media.
Sebelumnya diberitakan, praktik klinik aborsi ilegal di daerah Paseban, Jakarta Pusat, terbongkar. Polisi mencokok tiga orang diduga sebagai pelakunya. Mereka adalah seorang dokter berinisial A, bidan berinisial RM, dan karyawan berinisial SI.
"Klinik ini tanpa nama, tetapi klinik ini dikenal Klinik Aborsi Paseban kalau disosialisasikan melalui website. Dia (A) ini memang dokter, pernah menjadi PNS di Riau tetapi karena desersi enggak pernah masuk, dia dipecat," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri.
Tercatat 1.632 pasien telah mendatangi klinik aborsi ilegal itu, dengan rincian 903 pasien telah menggugurkan janinnya