Siswi SMP di Denpasar Dicabuli Kusir Delman
- U-Report
VIVA – Masih hangat kasus pencabulan oknum guru di sekolah dasar di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, kini kasus serupa muncul lagi di Denpasar. Korbannya siswi SMP di Ibu Kota Provinsi Bali itu. Sementara pelakunya merupakan kusir andong alias delman.
Informasi yang dihimpun, korban berinisial IAW yang baru berusia 15 tahun. Sementara pelakunya berinisial FM (25) yang merupakan kusir andong di Denpasar.
Siswi SMP asal Jawa Timur ini dikabarkan sudah tiga kali menjadi pelampiasan nafsu bejat FM. Pertama kali FM tega menodai IAW di kandang kuda. Sementara peristiwa kedua dan ketiga dilakukannya di teras rumah dan kamar mandi kos-kosan pelaku. Aksi bejat pelaku terhadap korban terjadi pada bulan November 2019. Kini pelaku sedang dalam pengejaran pihak Kepolisian.
Dihimpun di lapangan, korban dan pelaku merupakan tetangga di kawasan Taman Pancing, Kecamatan Denpasar Selatan. Pada suatu hari di bulan November tahun lalu, korban dipaksa pelaku berciuman. Ia lantas meremas-remas alat vital korban.
Pelaku mengancam korban agar tak melaporkan aksi busuknya itu kepada orangtuanya. Korban yang diancam pelaku sudah barang tentu ketakutan. Alhasil, dengan buas pelaku berhasil menodai korban di kandang kuda. Selanjutnya dengan modus yang sama pelaku mengeksekusi korban pada teras rumah dan kamar mandi di kos pelaku.
Akibat peristiwa itu, korban selalu menyendiri, tampak murung dan tak semangat bersekolah. Tak kuat menyimpan aib, ia lantas menceritakan peristiwa cabul yang dialami kepada kedua orangtuanya. Mengetahui anaknya menjadi korban pencabulan dan pemerkosaan, orangtua korban berinisial WN (37) lantas melaporkan apa yang dialami anaknya ke Polresta Denpasar pada Selasa 21 Januari 2020.
Kasusnya kini ditangani jajaran petugas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Denpasar. Petugas kepolisian kini tengah memburu pelaku yang telah kabur begitu tahu jika aksi bejatnya terbongkar.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Wayan Arta Ariawan meminta waktu untuk mengecek kasus tersebut. "Sabar dulu ya, saya cek dulu ya," ujarnya singkat.