Nama-nama Beken Terseret Kasus MeMiles: Cucu Soeharto Paling Janggal

Kepala Polda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan membeberkan bukti uang Rp122 M dan tersangka investasi Memiles di Surabaya pada Jumat, 10 Januari 2020.
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Faishal

VIVA – Kepolisian Daerah Jawa Timur mengungkap investasi ilegal berkedok jasa pemasangan iklan bernama MeMiles. Dijalankan oleh PT Kam and Kam hanya selama delapan bulan, anggota yang berhasil direkrut 264 ribu orang. Uang yang sudah dihimpun dari anggota lebih dari Rp761 miliar hanya dari satu rekening.

Kasus investasi bodong itu menjadi heboh karena menyeret nama sejumlah artis beken dan figur publik. Polisi menetapkan lima tersangka dalam kasus ini, yakni dua bos PT Kam and Kam, berinisial KTM dan FS, motivator sekaligus perekrut artis berinisial ML alias Dokter Eva, teknisi teknologi informasi berinisial PH, dan satu tersangka baru berinisial W. Uang sebanyak Rp128,1 miliar, belasan mobil, dan aneka barang lain turut disita sebagai barang bukti.

Polisi mendapatkan informasi bahwa sedikitnya 17 orang figur publik yang terlibat dalam investasi ilegal itu, sebagai member atau anggota, perekrut anggota baru untuk berinvestasi, atau sekadar artis pendukung dalam rangka promosi.

Aparat sudah mengirimkan surat penggilan untuk pemeriksaan terhadap mereka sebagai saksi, namun sejauh ini baru enam orang yang mendatangi Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya untuk ditanyai oleh penyidik sepanjang pertengahan Januari 2020. Mereka, antara lain Eka Deli Mardiyana, Marcello Tahitoe alias Ello, Pinkan Ratnasari Mambo alias Pinkan Mambo, Tata Janeeta, Ari Haryo Wibowo Harjojudanto alias Ari Sigit, dan Adjie Notonegoro. Berikut ini ulasan ringkasnya:

1. Eka Deli Mardiyana

Penyanyi Eka Deli Mardiyana diperiksa pada 13 Januari. Kepada penyidik, ia mengakui menjadi perantara kalangan artis agar mau bergabung di Memiles--ringkas sebagai perekrut.

Penyanyi Eka Deli Mardiyana usai diperiksa di Markas Polda Jatim di Surabaya

Mula diundang untuk menghibur di acara Memiles, Eka mengaku kemudian dimintai tolong oleh manajemen PT Kam and Kam agar mencarikan anggota dari kalangan artis. "Saya diminta menjadi perantara untuk menghubungi artis di setiap acara yang ditunjuk, yang dikasih tahu sama Memiles waktu itu."

Dia berterus tersang telah melakukan top up di Memiles dan mendapatkan reward atau hadiah satu unit mobil Fortuner. Namun, setelah mengetahui bahwa investasi yang dia ikuti itu ilegal, ia langsung menyerahkan reward mobil tersebut.

Daftar Artis Bertarung di Pilkada 2024, Ada yang Siap Jadi Gubernur hingga Bupati!

2. Ello

Artis Marcello Tahitoe alias Ello terang-terangan mengakui sebagai member Memiles dan sudah top up sejumlah uang saat diperiksa oleh polisi pada 14 Januari. Selama berinvestasi di Memiles, Ello mengaku sudah memperoleh reward satu unit mobil, sesuai aturan dan prosedur investasi di Memiles.

Dorong Penjualan Mobil, ACC Buka Kantor Cabang Syariah Baru di Gorontalo

Penyanyi Marcello Tahitoe alias Ello sesaat sebelum diperiksa sebagai saksi dalam kasus investasi ilegal Memiles di Markas Polda Jatim di Surabaya pada Selasa, 14 Januari 2020.

Namun, Ello menegaskan, pada dasarnya dia tak tahu bahwa Memiles ilegal; selama ini dia mengira perusahaan itu resmi dan baik-baik saja. Dia terkejut ketika pers ramai-ramai memberitakan kasus Memiles dan dia salah satu yang disebut-sebut terlibat.

Deretan Mobil yang Kena Diskon Selama Pameran GJAW 2024

"Saya di sini selain sebagai korban karena tidak jelas, nama saya juga tersebut atau terseret ke masalah ini, dan ini cukup mengganggu saya," ujar Ello, usai pemeriksaan.

3. Pinkan Mambo

Artis Pinkan Mambo memenuhi panggilan penyidik 20 Januari. Dia berterus terang memang pernah diundang dan hadir dalam satu acara MeMiles untuk bernyanyi pada 15 Desember 2019.

Artis Pinkan Mambo (kiri) sesaat sebelum diperiksa oleh polisi dalam kasus investasi ilegal MeMiles di Markas Polda Jatim di Surabaya pada Senin, 20 Januari 2020.

Tetapi, Pinkan tidak terdaftar sebagai member, atau top up sejumlah untuk berinvestasi, dan tak menerima hadiah apa pun di luar urusannya sebagai artis penghibur. "Jadi, saya cuma nyanyi sebagai pengisi acara doang, dan saya sudah ditawarin jadi member [MeMiles], tapi saya kagak pernah mau," ujarnya.

Pinkan menolak bergabung karena meganggap MeMiles bisnis yang tidak jelas. Ia mengaku memang selektif dalam berbisnis. "Kalau hanya tawaran nyanyi, ya, saya terima, karena kan uangnya lumayan buat cicilan mobil dan beli tas. Supaya infotainment lihat tasnya Pinkan enggak itu-itu saja," ujarnya sambil tersenyum. 

4. Tata Janeeta

Penyanyi Tata Janeeta diperiksa oleh penyidik pada 22 Januari. Dia dimintai keterangan karena polisi menemukan ada aliran dana dari PT Kam and Kam (MeMiles) yang masuk ke rekeningnya. Ternyata dana itu separuh upah dari kontrak tampil di acara MeMiles yang batal, ukan reward atau hadiah sebagai member.

Tata Janeeta.

Aliran dana ke Tata itu ditemukan oleh penyidik dari hasil pemeriksaan digital forensic dokumen transaksi PT Kam and Kam yang dikelola tersangka menjalankan MeMiles, KTM dan kawan-kawan.

Tata mengaku tidak pernah bergabung dengan MeMiles, bahkan tidak tahu bisnis macam apa itu. Namun, dia pernah menerima kontrak tampil di acara Memiles pada 10 Desember dari sebuah event organizer (EO), yang diwakili oleh Silviana. Belakangan diketahui, Silviana adalah asisten atau orang dekat Eka Deli Mardiyana, penyanyi yang sudah diperiksa lebih dahulu dan disebut sebagai koordinator artis di MeMiles.

5. Adjie Notonegoro

Perancang busana kenamaan Adjie Notonegoro memenuhi panggilan penyidik pada 22 Januari. Ia turut diperiksa karena bergabung dengan investasi yang dijalankan PT Kam and Kam itu.

Perancang busana Adjie Notonegoro (kiri) sesaat sebelum diperiksa oleh polisi dalam kasus investasi ilegal Memiles di Markas Polda Jatim, Surabaya, Rabu, 22 Januari 2020.

Ia datang dengan didampingi pengacaranya dari Java Lawyers International. Adjie mengaku bergabung dengan MeMiles atas ajakan temannya. Tapi ia tidak mengatahui secara rinci sistem bisnis itu. Karena itu, ia belum pernah melakukan top up dan belum mendapatkan reward atau hadiah dari MeMiles. "Baru dua bulan [bergabung MeMiles]," ujarnya.

Menurut pengacara Adjie, Robert Simangunsong, sesuai surat panggilan dari penyidik, kliennya datang untuk dimintai keterangan dalam kasus MeMiles. Ia mengatakan dalam kasus itu Adjie merupakan korban juga.

6. Ari Sigit

Cucu mantan presiden Soeharto, Ari Haryo Wibowo Harjojudanto alias Ari Sigit, memenuhi panggilan penyidik pada, 22 Januari. Namun, kedatangannya luput dari pantauan para wartawan. Para jurnalis sebenarnya sudah menanti kedatangan Ari sejak pagi. Setelah sekian lama ditunggu, Ari tak tampak. Tapi tiba-tiba diterima informasi bahwa dia sudah berada di ruang pemeriksaan.

Ari Sigit.

Ari termasuk dalam tiga orang anggota keluarga Cendana—sebutan lain untuk keluarga besar Soeharto—yang dijadwalkan diperiksa. Dua yang lain, satu di antaranya istri Ari, berinisial FFC, batal diperiksa. FFC, kata polisi berdasarkan keterangan Ari, berhalangan hadir karena sakit.

Polisi menengarai status Ari yang paling janggal di antara para figur publik yang sudah diperiksa. Sebab, Ari bukan member Memiles, dan karenanya, tak pernah top up uang, tetapi dia menerima sejumlah uang dan hadiah mobil.

"Inilah yang kami tangani [dan dalami], berapa aliran dana yang diterima dan sebagai apa (AHS). Namun, di dalam (MeMiles) ini tidak ada sebagai member, tidak top up, tapi ada aliran dana masuk," kata Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan sebelum pemeriksaan Ari.

Ari mengaku, hadiah dua mobil Alphard dari PT Kam and Kam bukan untuknya, melainkan buat istri dan ibunya, FFC dan IAR. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko meralat pernyataan sebelumnya bahwa Ari bukan member Memiles. Ari sebenarnya terdaftar sebagai anggota Memiles sejak November 2019. Selama itu, Ari belum pernah memperoleh reward dari PT Kam and Kam. Kendati begitu, ada aliran dana masuk ke rekening Ari dari perusahaan itu. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya