Pemkot Malang Kecam Keras Motivator yang Tampar Siswa SMK

Siswa menjelaskan kronologis motivator tampar sepuluh siswa.
Sumber :
  • VIVAnews/ Lucky Aditya.

VIVAnews - Pemerintah Kota Malang mengecam keras tindakan seorang motivator Agus Setiawan yang menampar sepuluh siswa SMK 2 Muhammadiyah Kota Malang. Apalagi, insiden kekerasan ini bisa mencoreng citra Kota Malang sebagai Kota Pendidikan dan Kota Layak Anak.

Jelang Pemungutan Suara, Ribuan Personel Gabungan Mulai Disiagakan di TPS Kota Malang

Wali Kota Malang, Sutiaji, menyebut tindakan Agus sebagai motivator bukan membangkitkan semangat siswa namun justru menghancurkan mental siswa. Sebab, tindakan kekerasan yang diterima siswa justru dikhawatirkan menimbulkan trauma di kemudian hari.

"Kejadian kemarin amat menampar apa yang jadi visi dan misi kami yang bermartabat," kata Sutiaji, Jumat 18 Oktober 2019.

Siswa Tertembak di Semarang, Warga dan Satpam Tak Melihat Ada Tawuran di Paramount

"Ini kan kontradiktif. Motivator harusnya memotivasi, nilai kesabaran dan moral yang disampaikan ke siswa. Bangkitkan sesuatu yang tidak potensi jadi potensi. Ini namanya motivator. Kekerasan ini justru membunuh embrio yang dimiliki siswa," ujar Sutiaji.

Dia mengingatkan bahwa sekolah sebagai lembaga pendidikan yang menjadi kepanjangan tangan orangtua. Menurutnya, untuk kasus di SMK 2 Muhammadiyah Kota Malang, lembaga pendidikan ini sudah berusaha memberikan yang terbaik kepada siswa. Sebab, insiden penamparan itu dilakukan oleh orang luar di lingkungan sekolah.

Kasus Penganiayaan Terhadap Murid, Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas

"Guru dan sekolah dalam hal ini menjadi kepanjangan orangtua. Penyebabnya kita sudah tahu semua. Tapi yang saya sesalkan adalah kejadian yang tidak sepatutnya terjadi di lembaga terhormat ini. Kita harapkan dunia kekerasan tidak terjadi lagi baik di lembaga-lembaga apa pun," tutur Sutiaji.

Sutiaji menegaskan peristiwa kekerasan kepada siswa di SMK 2 Muhammadiyah harus menjadi yang terakhir di Kota Malang. Dalam waktu dekat dia berencana mengundang seluruh kepala sekolah di Kota Malang agar lebih memperhatikan kegiatan siswa baik yang dilakukan oleh orang internal maupun eksternal sekolah.

"Minggu depan kami akan mengumpulkan semua kepala sekolah yang ada di Kota Malang untuk mengingatkan kembali bagaimana seharusnya mereka mendidik anak-anak kita sebagai penerus bangsa. Kejadian ini menjadi tanggung jawab kita bersama, untuk itu Pemerintah Kota Malang tidak akan tinggal diam," kata Sutiaji. (ren)

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar.

Polisi yang Tembak Pelajar Dituduh Mabuk hingga Narkoba, Begini Faktanya

Polrestabes Semarang buka suara mengenai adanya tuduhan anggota kepolisian sedang dalam kondisi mabuk atau pengaruh narkoba ketika melakukan penanganan tawuran.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024