Viral Video Pejalan Kaki Dipalak Empat Orang Berpisau di Latumenten
- intagram @jakarta.terkini
VIVA – Viral di akun media sosial instagram @jakarta.terkini, video menunjukkan empat orang memalak seorang pejalan kaki di Jalan Latumenten No.22 AA, Tambora, Jakarta Barat.
Di mana dalam video rekaman kamera Closed Circuit Television yang viral itu, keempatnya meminta paksa telepon genggam si pejalan kaki. Usut punya usut kejadian ini terjadi ada Jumat 11 Oktober 2019 lalu.Â
Terkait hal ini, polisi sendiri membenarkan adanya kejadian ini. Kepolisian hingga kini masih memburu para pelaku dalam video itu.
"Ya benar adanya kejadian ini. Pelaku masih diburu," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tambora, Ajun Komisaris Polisi Suprihatin saat dikonfirmasi wartawan, Minggu 13 Oktober 2019.
Modusnya, dua orang pelaku lebih dulu pura-pura menanyakan alamat pada korban yang kebetulan melintas di sana untuk pulang ke kediamannya. Korban yang tak menaruh curiga lantas coba menjelaskan. Tapi, saat sedang asyik menjelaskan, tiba-tiba saja hadir dua pelaku lagi yang masing-masing mengendarai sepeda motor dan menghampiri.
Kedua pelaku yang baru datang itu lantas memaksa korban memberikan barang berharganya. Korban sempat menolak, lantas pelaku mengancam memakai senjata tajam.Â
Karena takut, akhirnya mau tak mau korban yang tidak disebut namanya oleh Suprihatin ini menyerahkan telepon genggamnya. Setelahnya, keempat pelaku melarikan diri.
Sebenarnya korban sempat berteriak minta tolong. Namun, karena keadaan waktu itu sepi sehingga para pelaku dengan mudah kabur. Atas hal ini, lantas korban pun membuat laporan ke polisi. Polisi sendiri kini mulai memburu pelaku dengan memanfaatkan keterangan korban dan coba menganalisa kamera CCTV yang merekam.
"Saat korban sedang menjelaskan alamat pada dua pelaku, dua orang pelaku lain datang dan langsung menodongkan senjata tajam," katanya lagi.
Â
TNI AD Akui Pria yang Todongkan Senpi di Kemang Adalah Prajurit
Informasi yang beredar menyebutkan kalau pria adalah prajurit dari Kodam III/Siliwangi bukan merupakan satuan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
