Pemain Judi Kasino Apartemen Robinson Banyak dari Luar Jakarta
- VIVAnews/Foe Peace Simbolon
VIVA – Meski terletak dalam Apartemen Robinson di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, ternyata pemain judi di kasino yang digerebek polisi itu bukanlah penghuni apartemen.
Bahkan, polisi menyebut sejauh ini tidak ada penghuni yang ikut bermain di sana. Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, selain dari dalam kota ada juga pemain dari luar Jakarta yang berjudi di sana.
"Kalau pemainnya bukan dari penghuni, tetapi dari luar di Jakarta juga," kata Argo, saat dikonfirmasi wartawan, Kamis 10 Oktober 2019.
Meski belum ada indikasi penghuni apartemen yang ikut main judi di sana, polisi tak mau begitu saja percaya. Polisi akan memeriksa pengelola apartemen, guna menyelidiki prosedur pengamanan di apartemen tersebut. Bisa saja pihak apartemen tahu dan mengizinkan. Jika itu terjadi, bukan tidak mungkin pihak apartemen bisa terseret ke dalam kasus ini.
Sebelumnya, kegiatan kasino digerebek polisi pada Minggu 6 Oktober 2019. Kasino itu baru beroperasi tiga hari sejak Jumat 4 Oktober 2019. Ada dua lantai menjadi tempat untuk berjudi. Pertama di lantai 29 disebut RBS29.
Lalu, ada lantai 30 yang merupakan area VIP. Di lantai ini yang bisa bermain hanya beberapa orang dengan nilai taruhan tinggi. Mereka punya kode tersendiri masuk ke sana. Ruang VIP hanya memiliki empat meja dengan nuansa warna merah.
Sementara itu, RBS29 bernuansa hijau, di mana memiliki lebih banyak area pertandingan. Di RBS29 ini pemain bisa memasang tarif taruhan minimal Rp50 ribu, dan tidak ada batas maksimal.
Ada 133 orang dicokok dalam penggerebekan. Sejumlah 91 dari mereka menjadi tersangka, dengan rincian 42 orang penyelenggara, 49 orang pemain, dan 42 orang masih saksi.
Para penyelenggara judi di Apartemen Robinson yang menjadi tersangka perannya berbeda-beda. Ada yang penanggung jawab harian, penanggung jawab setiap permainan, kasir, dan pencatat.
Untuk sementara, ada tujuh orang buron. Mereka adalah YS, SN, FD, AY, HN, MR, selaku penyandang dana, dan HS penanggung jawab operasional.
Terpopuler: Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas, Bapak Kopassus yang Ditakuti Elite Militer RI
Peristiwa penembakan polisi kembali menjadi sorotan publik menyusul kasus seorang perwira polisi menembak anak buahnya sendiri di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat.
