Pengakuan Sopir Selingkuhan Istri Majikan Coba Bunuh Korban

Rekonstruksi kasus istri dan selingkuhan hendak bunuh suami.
Sumber :
  • VIVAnews/ Foe Peace Simbolon

VIVA – BHS alias Bayu (33), salah seorang pelaku perencanaan pembunuhan terhadap VT (42), mengaku menyesal. Ia lantas menceritakan mulai kedekatan dirinya dengan istri korban berinisial YL (40).

Sadis! Jenderal TNI Sebut AKP Dadang Seperti Sudah Biasa Hilangkan Nyawa Manusia

Bayu mengatakan, perkenalan dirinya dengan YL di Surabaya, sekitar akhir 2018. Kala itu, dia tengah menjadi penyelenggara salah satu acara di ibu kota Jawa Timur tersebut.

"Pertama kenal di pelatihan di Surabaya, saya penyelenggara event, istri korban salah satu peserta," kata Bayu di Markas Polsek Kelapa Gading, Jumat, 4 Oktober 2019.

Wapres Filipina Sara Duterte Bantah soal Rencana Pembunuhan Presiden Marcos Jr: Hanya Lelucon!

Dari perkenalan itu, dia sering berkomunikasi lewat media sosial. Hingga akhirnya mereka saling jatuh cinta.

Singkat cerita, Bayu disuruh ke Jakarta oleh YL untuk bekerja di bawah komando VT yang merupakan wiraswasta di bidang teknologi informasi. Namun, sampai di Jakarta Bayu dikerjakan sebagai sopir pribadi korban.

Kasus Aning yang Tega Mutilasi Ponakan Demi Harta Divonis Hukuman Mati

"Saat itu belum ada posisi apa-apa dikerjakan. Tapi suaminya sangat tertarik dengan skill dan kemampuan saya, ya udah untuk sementara waktu jadi driver hingga saya kenal keluarga ibu dan bapak (YL dan VT), " ujar Bayu.

Di Jakarta, hubungan Bayu dan YL makin erat, hingga melakukan hubungan intim. Hal ini karena keduanya memiliki kenyamanan bersama.

"Jadi mungkin beliau nyaman dengan saya. Saya pun nyaman komunikasi dengan beliau, jadi deket seperti itu aja," ujar BHS.

Terkait pembunuhan, berawal dari adanya kecemburuan YL terhadap suaminya yang diduga berselingkuh. Selain itu, YL berencana menguasai harta suaminya bersama dengan Bayu. Hingga akhirnya, tercetus membunuh dengan racun sianida.

"Saya sudah beli, sudah racik. Tapi enggak jadi karena ibu (YL) takut. Akhirnya rencana lain dengan menyewa pembunuh bayaran," katanya.

Akhirnya, mereka menyewa dua orang pembunuh bayaran berinisial HER dan BK. Sesuai perencanaan, eksekusi terhadap VT dilakukan 13 September 2019. Kejadian pembunuhan tersebut dilakukan di dalam mobil.

"Jadi ada saya, bapak, dan seorang pembunuh bayaran itu. Saya di samping bapak, bapak yang bawa mobil, dia di belakang. Seorang lagi (pembunuh bayaran) di luar. Saat itu saya minta izin karena mual. Lalu terjadi penusukan itu di leher dan perut," katanya.

Namun aksinya gagal. VT berhasil melepaskan diri dan mengemudikan mobilnya menjauhi lokasi kejadian. Meskipun sudah ada tiga luka tusuk. VT menuju ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan sebelum membuat laporan ke Mapolsek Kelapa Gading.

Sebelumnya diberitakan, buntut tak terima diselingkuhi, perempuan berinisial YL (40), nekat berusaha menghabisi nyawa suaminya, VT. YL melakukan hal itu bersama selingkuhannya BHS (33) yang merupakan sopir suaminya.

YL mengaku sengaja selingkuh juga karena tak terima diduakan terlebih dulu oleh suaminya. Beruntung, nyawa VT tak sampai melayang atas aksi nekat keduanya. Setidaknya, dua kali pelaku YL dan BHS mencoba menghabisi nyawa VT namun gagal.

Cara pertama adalah pelaku hendak meracuni korban (VT). Pelaku coba mencampur minuman korban dengan zat berbahaya sianida. Namun karena gagal, mereka lantas menyewa pembunuh bayaran.

Hal ini juga dipilih agar mereka tidak ketahuan korban sebagai dalang di balik semuanya. Ada dua orang yang disewa, mereka adalah HER dan BK setelah deal dengan harga Rp300 juta. Namun, hingga kini dua eksekutor itu masih buron.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya