Kasus Wanita 'Ngesek' di Mobil, Video Dibuat untuk Kenang-kenangan
- dok. pexels
VIVAnews - Rekaman seorang wanita tengah asyik melakukan adegan panas menggunakan seragam Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi viral di media sosial. Ternyata, jejak digital tersebut sengaja diunggah oleh lawan mainnya, seorang pria yang berprofesi sebagai guru, demikian ungkap polisi di Polda Jawa Barat.
Adegan panas dengan berbagai gaya itu sengaja disebarluaskan oleh seseorang berinisial RIA, yang ditetapkan sebagai tersangka pelaku hingga beredar luas di suatu akun Twitter sekitar tanggal 14 September 2019.
“Video dibuat pelaku dengan tujuan untuk kenangan dengan teman wanita RJ,” kata Wakil Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Waditreskrimsus) Polda Jawa Barat, AKBP Hari Brata, Jumat 20 September 2019.
Hari mengatakan pelaku berani menyebarkan dokumentasi itu karena putus dengan RJ setelah menjalani hubungan selama satu tahun lebih. RIA memposting rekaman adegan tersebut pada Agustus 2019 ke suatu group di Facebook.
“Pelaku mendistribusikan konten adegan dengan alasan bahwa pelaku tidak rela ditinggalkan dan mengakhiri hubungan dengan saudari RJ sehingga memotivasi pelaku untuk mengunggah video ke group tersebut,” katanya.
Akibat perbuatannya, RIA dijerat pasal 45 Ayat (1) Jo Pasal 27 Ayaf (1) UU No.19 Tahun 2016 tentang perubahan terhadap UU No. 11 tahun 2008 tentang ITE dan/atau Pasal 14 ayat (1) dan Pasal 15 UU No. 1 Tahun 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana.
Sebelumnya, foto seorang perempuan yang memakai baju Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan logo seragam instansi mirip Pemerintah Provinsi Jawa Barat beredar di media sosial Twitter melakukan adegan seks.
Akun itu memosting empat foto dengan gaya-gaya adegan berbeda. Tampak raut muka perempuan bertahi lalat di pipi itu, tersenyum dan tertawa dalam melakukan adegan tersebut.
Postingan tersebut dikomentari netizen sebanyak 21 komentar kemudian Retweets sebanyak 581 kali dan 1,070 like. Menyikapi hal tersebut, Kepala Biro (Karo) Humas dan Protokoler Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Hermansyah menyatakan sosok perempuan tersebut tidak dikenal.
Hermansyah menambahkan, sampai saat ini belum ada laporan dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat. “Kalau lambangnya iya, lambangnya itu Pemprov Jabar tapi kita tidak tahu apakah dia pegawai Pemprov,” katanya. (ren)
Jelang Pilkada 2024, MUI: Warga yang Terima Serangan Fajar akan Mendekam di Neraka
Sehari jelang Pemilihan Kepala Daerah pada 27 November 2024, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai adanya politik uang.
