Emosi Pacar Mau Diperkosa, Pelajar di Malang Bunuh Begal
- Lucky Aditya/VIVA.co.id
VIVA – Seorang pelajar berusia 17 tahun berinisial ZA warga Gondanglegi, Kabupaten Malang, terpaksa harus berduel dengan begal yang berusaha merampas handphone, motor dan mencoba merayu pacarnya untuk diperkosa. Pengakuan ZA, dia awalnya pasrah saat didatangi oleh komplotan begal ini.
ZA saat itu sedang nongkrong bersama pacarnya berinisial V pada Minggu, 8 September 2019 sekira pukul 19.00 WIB. Kemudian 4 kawanan begal menghampirinya. 2 orang standby di kendaraan. 2 orang lainnya, melakukan aksi pembegalan.
Dua pelaku begal yang mendatangi ZA adalah Misnan dan Ali Wafa. Misnan datang meminta handphone ZA. Selain minta handphone Misnan juga mengambil kunci motor ZA. Dia diminta menyerahkan seluruh harta bawaan saat itu. ZA lantas meminta kunci dikembalikan agar motornya tak turut dibawa oleh kawanan begal ini.
Di tengah upaya negosiasi antara ZA dan dua pelaku begal. Misnan, melontarkan kalimat yang membuat ZA emosi. Misnan meminta V pacar ZA agar mau diperkosa oleh kawanan begal. ZA pun terpancing emosi untuk melindungi kekasihnya. Dia lantas mengambil kunci motor dan membuka jok motor. Di dalam jok motor itu ternyata tersimpan sebuah pisau yang sebelumnya digunakan untuk mengerjakan prakarya di sekolahnya.
"Yang penting pacarmu saya ajak main (hubungan intim) bentar, yang saya tusuk bilang gitu (Misnan). Sudah saya kasih HP tapi kunci motor tidak di kasih-kasih. Terus dia tanya gimana enaknya. Saya bilang saya cuma punya ini. Motor saya mau di ambil juga. Dia bilang mau memperkosa pacar saya. Saya langsung emosi," kata ZA, Rabu, 11 September 2019.
"Dia juga mengancam kalau pacar saya tidak diserahkan akan datang komplotannya. Saya tanya ke orangnya maunya apa, langsung saya tusuk di dadanya. Saya setelah itu kabur sambil mendorong motor saya dan teriak minta tolong ke warga," ujar ZA.
Kapolres Malang, Ajun Komisaris Besar Polisi Yade Setiawan Ujung mengatakan, cerita dibalik pembunuhan ini memang dilatarbelakangi pembelaan diri dari ZA. Pelaku tega membunuh karena mempertahankan kehormatan kekasihnya.
Meski cerita dibalik pembunuhan ini, karena motif pembelaan. Polisi tetap memproses sesuai hukum. Sebab, keputusan nanti bakal tergantung hakim di pengadilan. Polres Malang, saat ini tidak melakukan penahanan kepada ZA. Karena dikhawatirkan menggangu jadwal sekolahnya, dia hanya diharuskan wajib lapor di luar jadwal sekolah.
"Korban meninggal memang ditusuk di dada hingga tembus paru-paru dalamnya 6,5 sampai 8 centimeter yang menyebabkan dia meninggal dunia. Cerita dibalik itu, setelah merampas barang, handphone ada embel-embel memperkosa pacarnya pelajar ini. Dia melakukan pembelaan dan duel ternyata pelaku begal tidak sadar kalau ada pisau yang biasa digunakan untuk prakarya di sekolah," tutur Yade. (ren)