Kasus Polisi Arogan Todong Warga dengan Pistol Berakhir Damai
- VIVAnews/Sherly
VIVA – Kasus seorang polisi menodongkan pistol kepada warga di Kota Tangerang, Banten, berakhir damai. Keluarga korban dan polisi si penodong bersepakat menyelesaikan permasalahan itu secara kekeluargaan, tidak menempuh jalur hukum.
Si polisi, Brigadir A, sudah meminta maaf kepada korban, Senlin. Begitu pula Senlin dan keluarganya mengaku sudah memaafkan si polisi. Ditambah lagi permohonan maaf langsung Kepala Polres Metro Kota Tangerang Kota Kombes Pol Abdul kepada Senlin dan keluarganya, mewakili anak buahnya.
"Kami sudah sepakat untuk menempuh jalur kekeluargaan dan memilih untuk memaafkan sikap beliau. Kami juga sudah bertanya ke saudara kami, yang saat itu ditemui si polisi ini, dan dia juga sepakat masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan saja," kata Tommy, seorang anggota keluarga Senlin, saat ditemui VIVAnews, di rumahnya di kompleks Duta Asri Jatiuwung, Kota Tangerang, Jumat, 6 September 2019.
Tommy menghormati itikad Abdul mendatangi keluarganya untuk turut meminta maaf mewakili anak buahnya. "Jadi, masalah ini memang sudah selesai antara keluarga saya dan beliau. Tapi, untuk beliau dengan satuannya, mungkin berbeda lagi," ujarnya.
Dia memastikan keluarganya baik-baik saja, bahkan tidak syok atau ketakutan, usai peristiwa penodongan itu. Karena itu pulalah mereka bersepakat menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.
Sikap arogan Brigadir A terekam dalam kamera pengawas atau CCTV yang kemudian tersebar di sejumlah akun media sosial.
Video dengan durasi 1 menit 41 detik itu diunggah oleh akun Facebook milik Info Viral pada Rabu, 4 September 2019. Dalam video itu, tampak dua pria saling berhadapan di dalam sebuah garasi rumah. Telihat salah satu pria yang mengenakan baju berwarna putih berdiri di dekat pagar rumah, dengan nada bicara yang tinggi, ia menanyakan pemilik dari rumah yang ia datangi.
Dalam video terlihat jelas bahwa polisi yang bertugas di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu itu menodongkan pistol dan mengeluarkan sejumlah butir peluruh ke arah warga tersebut.