Pengakuan Aulia soal Utang Rp10 Miliar untuk Usaha Restoran
- VIVAnews / Foe Peace
VIVA – Aulia Kesuma (AK), istri muda yang jadi otak pembunuhan berencana terhadap suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, M. Adi Pradana alias Dana (23) mengakui, motif ia nekat menghabisi nyawa suaminya adalah butuh uang untuk melunasi utangnya yang menumpuk. Utang ini muncul setelah Aulia menikah dengan Edi.
Dia menikah dengan Edi pada 2011 atau delapan tahun silam. Sementara itu, utang muncul sejak 2013. Utang dia sekitar Rp10 miliar dari dua bank. Utang pertama Rp700 juta di PT Bank Mandiri Tbk.
Uang itu dipakai untuk usaha membuka restoran Edi. Sebab, Edi tidak bisa mengajukan pengajuan peminjaman uang ke bank lantaran namanya sudah di-blacklist di bang-bank. Alhasil, Aulia sebagai istri berkorban sehingga namanya yang dipakai untuk meminjam uang.
"Orang-orang restorannya bisa dipanggil sebagai saksi, saya tidak takut," kata Aulia di Markas Polda Metro Jaya, Selasa 3 September 2019.
Namun, usaha restoran tak berjalan lancar. Selama buka restoran, Aulia mengaku lebih besar pengeluaran daripada pemasukan. Akhirnya, restoran bangkrut dan utangnya tak juga lunas.
Guna melunasi utangnya, Aulia bahkan mengaku sempat buka usaha warteg di kawasan Blok M. Dia menyebut, Edi tak pernah mau membantu mencari cara melunasi utang.
"Terus setelah itu naik Rp1,3 miliar di Bank Mandiri juga. Setelah itu, tetap tidak bisa bayar pindah lagi ke International Finance dapat Rp2,5 miliar, itu juga abis buat bayar bunganya. Setelah itu pindah ke MMC, setelah ke MMC enggak bisa bayar juga karena kan sudah enggak ada penghasilan," ujarnya.
Aulia kesal, alih-alih membantu melunasi utang, Edi tiap harinya hanya duduk di rumah. Menurut Aulia, selama ini dirinya lah yang bertugas mencari uang karena Edi tak bisa bekerja. Aulia menyebut Edi bisa hidup hanya karena ada aset peninggalan orangtuanya.
"Setiap hari ia duduk manis di rumah. Ia makan, ia pegang handphone, ia jalan-jalan sama teman-temannya," kata Aulia.
Aulia mengaku semakin kesal, Edi sempat menyebut kalau menyesal menikahinya karena hal ini bisa membuat asetnya disita bank untuk melunasi utang. Aulia kesal karena utang ini sebenarnya muncul bukan karena dirinya, melainkan karena keinginan Edi.
Maka dari itu lah lantas dia meminta Edi menjual asetnya agar utang bisa dilunasi supaya mereka bisa hidup tenang tanpa dihantui utang terus. Aset Edi adalah dua rumah.
Namun, Edi malah berkata utang itu harusnya dilunasi Aulia sendiri karena atas namanya. Menurut Edi, utang itu bukanlah tanggung jawabnya.
Sejak saat itulah, dia dan Edi kerap cekcok. Aulia mengklaim, sejak saat itu juga dia beberapa kali mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
"Ya saya juga sudah bingung, saya juga sudah enggak tahu harus bagaimana lagi, sedangkan beberapa bulan terakhir aja saya bayar bunga bank pakai kartu kredit saya, pakai mobil anak saya yang digadai dan saya pinjam uang sama kakak saya buat bayar bunganya supaya jangan sampai rumah itu digadai," kata Aulia yang terus menangis selama bercerita soal kasusnya.
Dalam kasus ini, AK dan keponakannya, KV sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Dari pengembangan kasus ini, polisi juga telah menangkap dua dari empat pembunuh bayaran yang disewa AK untuk menghabisi suami dan anak tirinya.
Mereka adalah Kusmawanto Agus dan Muhammad Nur Sahid yang ditangkap di Lampung pada Selasa 27 Agustus 2019. Belakangan, mulai terungkap motif pembunuhan yang digagas oleh Aulia.
Selain terlilit utang, motif pembunuhan ditengarai, lantaran Aulia hendak menguasai harta sang suami. Istri kedua Edi itu menjanjikan uang kepada para eksekutor sebesar Rp500 juta agar bisa menghabisi nyawa suami dan anak tirinya.