Berbagai Taktik Aulia Habisi Nyawa Suami, Santet Hingga Mau Ditembak

Aulia Kesuma (wajah ditutupi jaket), tersangka kasus pembunuhan yang korbannya dibakar di dalam mobil, dibawa ke Markas Polda Metro Jaya, Kamis, 29 Agustus.
Sumber :
  • VIVAnews/Bayu Nugraha

VIVA – Kasus pembunuhan yang diotaki Aulia Kesuma terhadap suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, M Adi Pradana atau Dana (23), bak cerita di novel kriminal. Aulia yang merupakan istri muda berniat menguasai harta sang suami. Ia melakukan berbagai cara dan taktik untuk menghabisi nyawa Pupung dan Dana.

Dipicu Cemburu, Wanita di Deliserdang Bunuh Selingkuhan Suami

Cara-cara yang dilakukan ibu satu anak itu terungkap satu per satu dalam penyelidikan yang dilakukan kepolisian. Perkara utang yang melilitnya membuat Aulia gelap mata. Tumpukan utang Aulia di bank terkait usahanya di bidang restoran dan bengkel.

Dibakar
Cara ini merupakan pilihan utama Aulia. Namun dengan pertimbangan tertentu, cara ini sempat tidak jadi dilakukannya.

Karena Warisan Pria di Surabaya Bunuh Adik dan Keponakan, Ujungnya Menyesal

Santet
Ternyata sebelum menyewa pembunuh bayaran, Aulia pernah menyantet Pupung yang merupakan pendiri gerakan pendukung bumi datar itu. Cara mistis diambil Aulia setelah berkali-kali gagal membujuk Pupung menjual rumah di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan untuk melunasi utangnya. 

Melalui mantan asisten rumah tangganya yang bernama Tini, Aulia berhasil mendapat dukun santet. Dari keterangan Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Suyudi Ario Seto diketahui ternyata dukun santet itu ialah suami Tini yang berinisal RD.

Terungkap Motif Pembunuhan Wanita Terbungkus Kasur di Tangerang

"Dia minta bantuan TN untuk membunuh suami dan anaknya. Kemudian TN mengenalkan suaminya yang berinisial RD untuk menyantet, tapi tidak berhasil," kata Suyudi.

Untuk 'mencabut nyawa' Pupung dan anak tirinya, Dana, yang bakal mewarisi rumah kekayaan Pupung, Aulia menyiapkan uang Rp40 juta.

Mau Ditembak Mati
Gagal menyantet Pupung, Aulia tak kekurangan akal. Demi aset miliaran rupiah ia memilih opsi lain, menembak mati Pupung. Ia pun berencana membeli senjata api yang harganya sekitar Rp50 juta. Niatnya bukan dia yang menembak Pupung, melainkan orang lain sebagai eksekutor. Aulia menyuruh RD mencari eksekutor hingga Yogyakarta. RD dibekali uang Rp25 juta.

Namun pembelian senjata api ini diurungkannya. Selain tak dapat eksekutor, harga senjata api dianggap mahal. Sementara Aulia hanya mengantongi uang Rp35 juta. Dia pun tidak jadi memakai cara ini.

Sewa Pembunuh Bayaran
Keinginan Aulia menghabisi nyawa suami dan anak tirinya kian tak terbendung. Ia lalu menyewa pembunuh bayaran. Aulia kembali menghubungi mantan pekerja rumah tangganya. Dia minta dicarikan kenalan seseorang yang bisa membantu menghabisi nyawa suaminya. Kebetulan, suami mantan ART Aulia punya kenalan pembunuh bayaran asal Lampung.

Setelah dikontak, kedua eksekutor ini pun datang ke Ibu Kota. Mereka adalah Kusmawanto Agus dan Muhammad Nur Sahid yang sudah ditangkap polisi, Selasa 27 Agustus 2019 lalu. Keduanya datang menggunakan travel yang kemudian dijemput Aulia di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.  Aulia dan para pembunuh bayaran ini sepakat dengan perjanjian akan dibayar Rp500 juta.

Para eksekutor membunuh Pupung dengan memakai obat tidur ?Valdres dalam melancarkan aksinya. Tak tanggung-tanggung, 30 butir obat Valdres digerus, lalu dicampur ke jus dan minuman keras. Obat Valdres diketahui merupakan obat tidur bagi penderita insomnia atau kesulitan tidur. Saat Pupung tertidur, ia dibekap dengan kain yang sudah dibaluri alkohol.

Sedangkan Dana dibuat mabuk terlebih dahulu melalui bujukan anak kandung Aulia, Kevin. Setelah mabuk, Dana dibekap hingga  kehabisan nafas.

Dibakar
Untuk menghilangkan jejak, jasad ayah dan anak itu dibawa Aulia dan Kevin ke daerah Sukabumi, Jawa Barat.  Mereka pun membawa dua mobil, satu mobil  berisi jasad dua korban. Sampai di Sukabumi, tepatnya di bahu jalan Cidahu-Parakansalak, Sukabumi, pada Minggu, 25 Agustus 2019 siang, mereka memilih langkah membakar jasad keduanya sekaligus mobil yang dipakai membawa jasad. 

Tadinya usai dibakar mobil akan didorong ke dalam jurang. Namun tidak dilakukan karena Aulia dan Kevin takut ketahuan. Apalagi tubuh Kevin sempat kena jilatan api hingga mengalami luka bakar 36 persen. Dari sinilah kasus pembunuhan Pupung dan Dana terungkap.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya