Materai Palsu Beredar di Jakarta, Polisi Ungkap Sindikatnya

Polisi bekuk sindikat pemalsuan materai
Sumber :
  • Vivanews/Foe Peace Simbolon

VIVA – Lima orang diciduk polisi, buntut pemalsuan juga rekondisi materai yang sudah terpakai. Kelimanya adalah YI, MN berperan memalsukan materai, sedangkan DN, AR, dan IF merekondisi materai.

Materai hasil perbuatan culas mereka biasanya beredar di kawasan Jakarta Selatan. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Bastoni Purnama menyebut para pelaku sudah dua tahun lamanya beraksi di kawasan Jaksel. Materai bekas yang direkondisi dicari di lapak yang menjual kertas bekas dari instansi dan swasta.

Tersangka kasus rekondisi biasa membersihkan materai bekas pakai dengan cuka untuk membersihkan bekas stempel atau pun tinta yang masih menempel.

"Dicari yang ada materainya, dibersihkan dan digunting," katanya di Markas Polres Metro Jaksel, Selasa 20 Agustus 2019.

Sementara itu, terkait cara memalsukan materai, para pelaku menggunakan mesin cetak khusus guna memproduksi materai palsu. Materai 6000 dijual dengan harga Rp3500 per lembarnya. Namun, aksi mereka kini harus terhenti, setelah diciduk polisi. Untuk para pemalsu ditangkap di Jagakarsa pada 8 Agustus, sedang pelaku rekondisi ditangkap di daerah Pasar Minggu tanggal 18 Juli.

"Kelima tersangka kita kenakan pasal 253 dan 257 serta 260 tentang pemalsuan materai dengan ancaman hukumnya tujuh tahun penjara," katanya.

Lebih lanjut, Bastoni mengimbau warga, agar berhati-hati dalam membeli materai. Secara sekilas, apalagi jika membeli dengan terburu-buru, serta malam hari hampir seperti mirip dengan materai asli. Hologram dan warnanya serta bentuk nampak mirip. Untuk itu, dia memberi tips memilih materai asli dan palsu, serta rekondisi.

Pertama, disarankan membeli materai di tempat resmi, bukan di warung atau toko kelontong yang diragukan keasliannya. Namun, tak semua warung dan toko kelontong menjual materai palsu dan rekondisi.

1.282 Wisuda Lulus Secara Online, 88,75% Wisudawan Catat Peningkatan Karier

Kemudian, materai asli kondisinya lebih bersih dan rapih berbeda dengan materai rekondisi yang cenderung sedikit kotor dan punya bekas lem di bagian belakang. Lalu, kalau bisa materai juga dilihat pakai sinar lampu untuk tahu apakah terdapat bekas stampel atau tidak.

"Kalau yang materai palsu warnanya beda dari segi keterangan, ketebalan, bentuk hologramnya juga beda. Kalau siang, mungkin kelihatan bedanya degan yang asli, kalau malam tidak kelihatan (bedanya)," katanya lagi. (asp)

Anggaran Makan Bergizi Gratis Jadi Rp 10.000 Per Anak, Prabowo Beberkan Itung-itungan Pemerintah
Polisi merilis penangkapan sindikan pemalsuan materai, Rabu, 20 Maret 2019.

Waspada, Materai Palsu Dijual Online, Harganya Murah Banget

Polisi menciduk sembilan orang diduga sindikat pemalsuan materai.

img_title
VIVA.co.id
20 Maret 2019