Kapolri Sebut Penyerang Polsek Wonokromo Terpapar JAD
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menyebut bahwa IM (30 tahun), pelaku teror Markas Kepolisian Sektor Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur, terpapar paham radikal-ekstrem kelompok Jamaah Ansharut Daulah atau JAD.
Tito bahkan menyebut sel JAD masih bercokol di Jatim. Selain belajar secara otodidak melalui media sosial, IM diketahui berhubungan dengan aktivis kelompok JAD di Jatim.
"Sementara ini diidentifikasi pendukung kelompok JAD. Saya minta jaringannya dikejar supaya jangan sampai terulang," kata Tito di RS Bhayangkara Surabaya, Jawa Timur, Senin, 19 Agustus 2019.
Penyerangan yang dilakukan IM, lanjut Tito, masih berhubungan dengan peristiwa bom Surabaya pada Mei 2018. Dia meminta Detasemen Khusus 88 Antiteror agar mendalami itu.
"Masih berkaitan dengan jaringan bom gereja. Memang sudah ditangkap, tapi masih ada jaringannya. Kita akan kejar terus," ujarnya.
Di RS Bhayangkara, Tito menjenguk Ajun Inspektur Polisi Satu Agus Sumarsono, korban pembacokan yang dilakukan oleh IM di Polsek Wonokromo, Sabtu sore, 17 Agustus 2019. "Saya sampaikan penghargaan kepada anggota (Aiptu Agus) dan diberikan atensi kepada keluarga untuk tetap tabah, karena ini merupakan tugas dari Bhayangkara negara, salah satu yang dihadapi adalah ancaman terorisme," tuturnya.
Aiptu Agus dihadiahi kenaikan pangkat luar biasa, dari Aiptu menjadi Inspektur Polisi Dua atau Ipda. Selain Agus, kapolri juga menghadiahi kenaikan pangkat kepada korban lebam, Febian Lasadewa, dari Brigadir Satu menjadi Brigadir Polisi, serta Ajun Inspektur Polisi Dua Heru Prasetyo, anggota yang menangkap pelaku, naik pangkat menjadi Aiptu.
"Ada dua anggota lain yang juga mau menyelamatkan Aiptu Agus, dia luka nanti akan diberikan penghargaan khusus. Sudah dinaikkan pangkat luar biasa kepada mereka (Aiptu Agus, Briptu Febian, dan Aipda Heru)," kata Tito.