Sadis, Pelaku Habisi Nyawa Perempuan Pemandu Karaoke Pakai Palu
- VIVA.co.id/Syarifudin Nasution
VIVA – Penemuan jasad perempuan pemandu karaoke bernama Cik Tuti Iin Puspita di dalam lemari kos Mampang, Jakarta Selatan ternyata tewas dibunuh secara sadis. Pelaku membunuh korban dengan memakai palu.
Pelaku bersama Yustian (24) bersama kekasihnya, Nissa Regina (17) dicokok Polres Merangin, Jambi saat hendak kabur ke Padang, Sumatera Barat. Korban diketahui ditemukan Selasa sore 20 November 2018. Sementara, pengakuan dua pelaku, mereka membunuh korban pada Senin malam 19 November 2018.
"Saya membunuh korban pakai palu yang dibantu pacar saya. Karena korban menjanjikan gaji pekerjaan cash tapi pacar saya menerima gaji tidak sesuai yang diinginkan," kata Yustian di Mapolres Jambi, Selasa malam, 20 November 2018
Pelaku Yustian mengaku saat membunuh korban, ia sempat bingung menghilangkan jejak. Akhirnya, ia dan kekasihnya memasukkan korban dalam lemari sekitar pukul 22.30 WIB. Setelah itu, sepasang sejoli ini langsung melarikan diri.
"Naiknya emosi saya saat korban betengkar dengan pacar saya masalah uang gaji, saking geramnya saya langsung memukul korban sampai tewas," jelasnya.
Baca: Pengakuan Sadis Pembunuh Perempuan Pemandu Karaoke di Mampang
Kapolres Merangin AKBP I Kade Utama Wijaya, membenarkan penangkapan pelaku. Ia menangkap dua pelaku saat mendapat informasi dari Polda metro Jakarta ada pelaku pembunuh melintasi Jambi.
"Kita amankan di Polres guna penyelidikan sambil menunggu dari Polda Metro Jakarta," jelas I Kade kepada VIVA, 21 November 2018.
Pantauan VIVA, hingga Rabu dini hari, dua pelaku masih di Polres Merangin, Jambi. Rencananya, dua pelaku akan dibawa ke Jakarta pada Rabu pagi 21 November 2018.
Sebelumnya, seorang perempuan berprofesi pemandu lagu karaoke ditemukan tewas mengenaskan dalam lemar kos yang berada di Mampang Prapatan 8, Jakarta Selatan, Selasa sore, 20 November 2018.
Pengakuan Mengejutkan Fauzan si Pembunuh Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru
Sebagai tukang jagal hewan sapi dan kambing, Fauzan merasa tak sulit dalam membunuh manusia.
