Sebelum Bunuh Pensiunan TNI AL, Pelaku Curi Uang Rp3,2 Juta

Supriyanto, pembunuh purnawirawan TNI AL di Cilandak.
Sumber :
  • Foe Peace Simbolon - VIVA

VIVA – Hunaedi, pensiunan TNI AL yang dibunuh ternyata sempat kehilangan uang sebanyak Rp3,2 juta. Pencurinya adalah pelaku pembunuhan yang berpura-pura mencari alamat.

Kronologi Tragis Iwan Sutrisman, Casis Bintara TNI AL yang Tewas Dibunuh dan Dibuang ke Jurang

Polisi menegaskan kalau motif pembunuhan terhadap pensiunan TNI AL bernama Hunaedi adalah perampokan. "Motifnya perampokan ya," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Indra Jafar di Markas Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis 12 April 2018.

Supriyanto (20) ternyata pada Rabu 4 April 2018 sempat menggondol uang sebanyak Rp3,2 juta milik Hunaedi yang diambil dari dompetnya. Hal itu sejalan dengan pengakuan anak pertama Hunaedi bernama Agus Purnama Hadi yang mengatakan kalau kedua orang tuanya sempat kehilangan uang sebanyak itu sehari sebelum ayahnya ditemukan tewas bersimbah darah.

Polisi Cecar 62 Pertanyaan ke Yudha Arfandi, Tersangka Pembunuhan Dante

"Jadi pada Rabu 4 April 2018, pelaku lihat korban sedang nyapu. Pelaku mencoba mendekati pemilik rumah dengan berpura-pura bertanya alamat rumah di sekitar Pondok Labu. Sambil mapping sasaran. Tidak berapa lama, dia melihat kelengahan karena korban sedang menyapu dan istrinya posisi di belakang," ucap Indra Jafar.

Aksinya pun berjalan mulus dan tak ketahuan. Merasa uang kurang dan menduga kalau Hunaedi masih punya uang, pelaku lalu kembali esok harinya.

Anggota TNI Dibunuh di Depok, Pelaku Ditangkap Tak Jauh dari TKP

Dengan pura-pura bertamu kemudian ia pun coba melancarkan aksi. Namun, korban yang curiga karena uangnya hilang pada hari sebelumnya tak lagi menyapa ramah pelaku.

Karena sudah merasa aksinya ketahuan, dia pun lantas tak lagi sembunyi-sembunyi. Ia langsung berupaya mengambil uang korban, namun mendapat perlawanan.

"Langsung diambil dan ada perlawanan korban dengan memegang tangan pelaku. Pelaku melawan dengan mendorong dan membenturkan. Korban kembali mencegah dengan menutup agar tidak bisa lewat dan pelaku menusuk pisau ke dada satu kali dan tangan satu kali. Korban kemudian tersungkur," Indra menjelaskan.

Aksi pembunuhan itu berawal ketika Hunaedi sedang mengaji di ruang tengah rumahnya di Kompleks TNI AL, Jalan Kayu Manis, RT 7, RW 6, Nomor 18, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis 5 April 2018 petang.

Tiba-tiba, korban mendengar ada suara ketukan pintu yang berasal dari luar rumahnya. Saat korban membukakan pintu, tamu misterius itu langsung menyerang hingga korban tersungkur di lantai. Sopiah juga sempat melihat suaminya bergumul dengan pelaku sebelum melarikan diri.

Hunaedi meregang nyawa karena mengalami dua luka tusuk di bagian dada kiri dan satu luka di lengan kiri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya