China Larang Anak-anak Ikut Kegiatan Agama Saat Liburan
- REUTERS/Grace Liang
VIVA – Pihak berwenang China kembali meningkatkan kontrol terhadap pendidikan agama. Kali ini mereka melarang anak-anak sekolah menghadiri acara keagamaan selama liburan musim dingin,
Siswa sekolah di wilayah Linxia di provinsi Gansu, tempat tinggal bagi banyak anggota etnis minoritas Muslim Hui, tak diizinkan memasuki gedung-gedung keagamaan selama liburan tersebut, ungkap kantor berita Reuters.
Para siswa juga tidak diizinkan membaca kitab suci di kelas atau di gedung keagamaan. Para siswa dan guru diharuskan untuk memperhatikan pemberitahuan tersebut, memperkuat ideologi serta propaganda politik.
Seorang pria yang menjawab telepon di biro pendidikan Linxia menutup telepon saat Reuters bertanya tentang pemberitahuan tersebut. Seorang wanita di biro pendidikan distrik juga menolak untuk mengomentari keaslian dokumen tersebut.
Peraturan baru tentang urusan agama yang dikeluarkan pada bulan Oktober tahun lalu, dan akan mulai berlaku pada bulan Februari, bertujuan untuk meningkatkan pengawasan terhadap pendidikan agama, dan memberikan peraturan aktivitas keagamaan yang lebih besar.
Hukum di China secara resmi memberikan kebebasan beragama untuk semua. Namun peraturan tentang pendidikan dan perlindungan anak di bawah umur mengatakan bahwa agama tidak dapat digunakan untuk menghalangi pendidikan negara atau untuk "memaksa" anak untuk percaya.
Ketakutan akan pengaruh Muslim telah berkembang di China dalam beberapa tahun terakhir, sebagian dipicu oleh kekerasan di Xinjiang.
Hui yang berbahasa China, yang secara kultural lebih mirip dengan mayoritas Han China daripada orang Uighur, juga mendapat sorotan dari beberapa intelektual yang takut menyebarkan pengaruh Islam terhadap masyarakat.