Setelah 35 Tahun, Arab Saudi Putar Film di Gedung Teater
- REUTERS/Hamad I Mohammed
VIVA – Untuk pertama kalinya dalam 35 tahun, Arab Saudi mulai memutar film di sebuah teater, akhir pekan lalu. Film yang diputar adalah film animasi anak-anak berdurasi panjang.
Langkah positif ini dilakukan setelah Kerajaan Saudi mencabut larangan pemutaran film. Bioskop permanen pertama rencananya akan dibuka pada awal Maret 2018, sebagai bagian dari upaya reformasi liberisasi.
Untuk saat ini, warga Saudi bisa menonton film di sebuah gedung budaya yang dikelola negara di Jeddah, dilengkapi dengan proyektor, karpet merah, dan mesin popcorn.
Tak hanya bioskop, beberapa 'gebrakan' baru di Saudi antara lain pertunjukan komedi, pengemudi wanita, dan izin menggelar konser.
"Sampai sekarang, tidak ada infrastruktur untuk bioskop. Jadi kami mencoba memanfaatkan tempat alternatif untuk mendekati bentuk sinematik," kata Mamdouh Salim, pengelola Cinema 70.
"Kami mencoba memutar film-film ini untuk menjadi titik awal screening sinematik pertama, setelah keputusan pada 11 Desember yang mengizinkan pemutaran film di bioskop," ujarnya, dilansir dari Reuters, Selasa, 16 Januari 2018.
Bioskop di Saudi telah dilarang sejak awal 1980an di bawah tekanan dari kelompok Islam, karena masyarakat Saudi beralih dari konservatif, sangat mempedulikan hiburan umum dan pencampuran publik antara pria dan wanita.
Namun, reformasi yang dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, berusia 32 tahun, telah mengurangi banyak pembatasan tersebut, karena pemerintah berusaha untuk memperluas potensi ekonomi dan mengurangi ketergantungannya pada minyak.
Sultan al-Otaibi, seorang warga Saudi yang mengajak istri beserta anaknya menonton film The Emoji Movie, mengaku senang bisa menonton bioskop.
"Ini nyaman, lebih menyenangkan untuk memiliki perubahan, menambah aktivitas di akhir pekan. Ini adalah langkah yang sangat terlambat, tapi syukurlah itu terjadi sekarang," kata dia.
Beberapa waktu terakhir ribuan warga Saudi melakukan perjalanan ke Bahrain, Uni Emirat Arab dan negara-negara lain hanya untuk sebuah hiburan. Melihat hal ini, pemerintah ingin mempertahankan uang yang dikeluarkan untuk perjalanan tersebut.
Otoritas Saudi rencananya akan membuka 300 bioskop dengan 2.000 layar hingga 2030 mendatang, membangun sebuah industri yang diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih dari 90 miliar riyal untuk ekonomi dan menciptakan 30 ribu pekerjaan tetap.