Majikan Baik, PRT Filipina Diberi Hadiah Rumah dan Isinya
- Al Arabiya.
VIVA – Seorang PRT asal Filipina yang selama ini bekerja di Arab Saudi hanya bisa menangis haru. Majikan tempatnya mengabdi selama 26 tahun, menyampaikan rasa terima kasihnya dengan membangunkan sebuah rumah, lengkap dengan isinya.
Dina Tenerife Celo sama sekali tak pernah bermimpi. Melissa McPike, yang selama ini menjadi majikannya, begitu bermurah hati. Awalnya Melissa hanya memberikan uang sebesar Rp81 juta rupiah. Uang tersebut lalu digunakan Dina untuk membeli sebidang tanah di kota asalnya di Camarines Sur, Filipina.
Mendengar Dina membeli tanah, Melissa langsung terpikir untuk membangun sekalian sebuah rumah dan melengkapi dengan isinya. "Karakter Dina sudah membuat saya suka sejak hari pertama dia kerja. Dia sangat jujur dan rendah hati," ujar Melissa seperti dikutip dari Al Arabiya, 15 Januari 2018.
Melissa McPike awalnya adalah orang Amerika dan telah tinggal di Abu Dhabi selama 26 tahun terakhir. Dia adalah ibu dari dua putra, Saed dan Seif Al Muhairi.
Putra yang lebih tua, Saed, 26 tahun, akan mendampingi Dina pada hari Senin dalam sebuah penerbangan ke Filipina untuk mengawasi pembangunan tersebut dan memastikan dia memanfaatkan sepenuhnya sumber dana yang diberikan kepadanya.
"Dina merasa terbebani, dan terus mengatakan, apa yang saya lakukan itu terlalu murah hati. Dia terus berkata, 'tidak, tidak, sudah terlalu banyak'," kata McPike.
Keluarga ini menambahkan dana sebesar Rp53 juta yang ditransfer oleh Saed ke rekening Dina. "Kami tidak ingin membangun setengah rumah. Ia ingin memiliki rumah yang layak," ujar Melissa.
Rumah itu menjadi kado yang sempurna untuk Dina. "Saya telah memberi Dina hadiah lainnya selama bertahun-tahun, mulai dari uang tunai sampai tas tangan. Tapi semua itu ia berikan kembali kepada keluarganya. Kali ini dia terpaksa menggunakannya untuk keuntungannya karena kami yang memintanya," ujar McPike menjelaskan.
Menurut Dina, impian utama orang Filipina yang tinggal di sebuah desa adalah memiliki rumah yang terbuat dari beton. Dan mimpi itulah yang diwujudkan oleh Melissa bersama kedua anaknya.
Dina pertama kali bekerja di rumah Melissa saat Saed dan Seif baru berusia enam dan empat tahun. Dina dan Melissa sempat terpisah karena ada masalah soal sponsorship, namun pada 2013, Dina kembali bekerja untuk Melissa dan anak-anaknya.
Dua anak Melissa sangat dekat dengan Dina, sehingga jika mereka pergi tanpa mengajak Dina, maka kedua anak itu akan bertanya mengapa Dina tak ikut pergi dengan mereka. "Sangat mudah untuk menganggap Dina bagian dari keluarga kami, ketika dia mengasuh anak-anak kami dengan sangat tulus," ujar Melissa memuji.
Ia juga mengatakan bahwa Dina memiliki banyak akses kunci di dalam rumah tangga. "Ia memiliki akses untuk mengetahui rincian bank saya, dan segala hal lain di dalam rumah. Saya tak pernah merasa perlu mengunci sesuatu untuk dia," kata Melissa.
Budaya memiliki pengasuh adalah bagian integral rumah tangga di Timur Tengah. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Knowledge and Human Development Authority, 94 persen dari 23.851 keluarga berada Timur Tengah pasti mempekerjakan pengasuh anak.
Ada beberapa laporan di tahun-tahun sebelumnya yang memperlihatkan kejahatan yang dilakukan oleh majikan kepada pembantu rumah tangga sehingga mereka menyerang anak-anak untuk membalas dendam. Melissa mengakui hal tersebut memang menakutkan. Tapi ia mengaku punya lebih banyak alasan untuk mempercayai Dina.
"Saya tidak berpikir bahwa setiap orang harus membelikan pembantu mereka sebuah rumah untuk membuktikan kemurahan hati mereka, terkadang yang dibutuhkan hanyalah memperlakukan seseorang dengan hormat," katanya.