Toko Perhiasan Mewah Dirampok, Kerugian 70 Miliar

Polisi menyelidiki hotel Ritz Paris, lokasi perampokan bersenjata.
Sumber :
  • Reuters

VIVA –  Sebuah toko perhiasan yang berlokasi di dalam hotel mewah di Ritz Paris, Prancis, dirampok. Kerugian diduga mencapai 70 miliar rupiah.

Paris Dilumpuhkan Aksi Mogok, Turis Diminta Jauhi Menara Eiffel

Polisi Paris mengatakan, pelaku berjumlah lima orang. Mereka mengenakan topeng dan membawa pisau sebagai senjata. Aksi perampokan dilakukan pada sore hari. Namun polisi berhasil menangkap tiga pelaku, sementara dua lainnya berhasil lolos.

"Kerugiannya sangat tinggi dan masih harus dinilai lagi," kata seorang sumber polisi kepada Reuters, 11 Januari 2018.

Prancis Akan Bangun Komando Militer Ruang Angkasa

Polisi lain menyebutkan, angka kerugian akibat perhiasan yang hilang sekitar 4,5juta euro atau sekitar US$5,38 juta atau sekitar hampir Rp70 miliar.

Tapi polisi mengaku menemukan sebuah tas yang isinya diduga perhiasan dari toko tersebut.

Vincent Lambert, Sosok di Pusat Perdebatan Hak Untuk Mati di Prancis

Hotel Ritz Paris adalah jaringan hotel mewah di Prancis. Hotel ini milik pengusaha kaya Mohammed al Fayed. Di hotel inilah, Putri Diana menghabiskan malam terakhirnya sebelum terjadi kecelakaan fatal yang menewaskan Diana dan kekasihnya, Dodi al Fayed, anak Mohammed al Fayed pada tahun 1997.

Bangunan hotel ini sudah berusia lebih dari satu abad.  Pertama kali dibuka pada tahun 1898 dan merupakan hotel pertama di Paris yang menyalakan listrik di semua lantai dan menyediakan kamar mandi di setiap kamar.

Hotel ini juga mantan rumah perancang busana Coco Chanel dan penulis Marcel Proust, Ritz adalah tempat menepi favorit penulis Amerika, Ernest Hemingway.

Perampokan dengan pelaku bersenjata yang menargetkan toko perhiasan sering terjadi di lokasi elit ini. Sebuah lokasi yang berada dekat pusat wisata Place Vendome, di pusat kota Paris, di mana hotel Ritz Paris berada. (mus)

picture-alliance/abaca

Meski Diprotes, Emmanuel Macron Lanjutkan Perubahan Skema Pensiun

Padahal massa dalam jumlah besar turun ke jalan memprotes Macron.

img_title
VIVA.co.id
9 Desember 2019