Dua Tahun Beku, Hotline Militer Korut-Korsel Kembali Dibuka
- Reuters
VIVA – Korea Utara dan Korea Selatan sepakat untuk mengembalikan hotline militer yang telah ditutup selama hampir dua tahun. Hal ini disepakati dalam pertemuan resmi kedua negara yang digelar pada Selasa, 9 Januari 2018.
Wakil Menteri Unifikasi Korea Selatan, Chun Hae Sung, mengatakan bahwa Korea Utara dalam pembicaraan formalnya telah menyetujui untuk membuka hotline di bagian barat perbatasan kedua negara.
"Karena itu, pihak kami memutuskan untuk mulai kembali menggunakan saluran telepon militer mulai pukul 8 pagi besok (hari ini)," kata Chun, dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 10 Januari 2018.
Saluran telepon militer Korut-Korsel ditutup pada bulan Februari 2016. Ketika itu, Seoul mengumumkan penutupan zona industri Kaesong di sebelah utara perbatasan barat, yang pada akhirnya memperburuk hubungan kedua negara.
Saluran militer lain di sisi timur Semenanjung Korea ditutup sejak 2008, ketika Seoul menghentikan program pariwisata ke Gunung Kumgang, dekat pantai timur Korut. Kedua saluran militer tersebut didirikan antara tahun 2002-2003 ketika Korut-Korsel menikmati momen pendekatan di bawah Presiden Korea Selatan Kim Dae Jung dan Roh Moo Hyun.
Sementara itu, saluran telepon sipil yang pertama kali didirikan pada tahun 1971, digunakan untuk mengatur pertemuan antara pemerintah Korut-Korsel untuk membahas urusan politik dan kemanusiaan.
Namun saluran komunikasi itu mengalami banyak gangguan, seiring dengan naik-turunnya hubungan kedua negara saat ketegangan meningkat di Semenanjung. (one)