Pria! Mau 'Itunya' Kinclong? ke Thailand Aja

Seorang pasien pria menjalani layanan pemutih penis di RS Lelux Bangkok Thailand
Sumber :
  • VIVA/Facebook

VIVA – Sebuah rumah sakit di Bangkk Thailand membuat geger karena memberikan layanan jasa pemutih penis. Setidaknya sejak layanan itu dibuka, kini ratusan pria telah mencicipi jasa medis tersebut, seperti dilansir oleh inquirer.net.

Masih Ada Rasa Cinta, Ustazah di Lombok Aniaya Mahasiswi Gegara Cemburu

Jasa pemutih penis ini disediakan oleh RS Lelux, yang selama ini memang dikenal memiliki keahlian dalam bidang pemutihan tubuh. Karena itu, terhitung enam bulan lalu, mereka juga menawarkan jasa pemutih penis.

"Kami mendapatkan sekitar 100 klien setiap bulan. Tiga sampai empat klien sehari," ujar Bunthita Wattanasiri, seorang manajer untuk Departemen Kulit dan Laser RS Lelux dilansir inquirer.net.

Detik-detik Alat Vital Anthony Ammirati Tersangkut di Galah Berujung Ditawari Main Film Porno

Bunthita menyebut, pengguna layanan yang dibanderol US$650 dolar untuk lima sesi pengobatan itu, sebagian besar kliennya berusia antara 22 tahun hingga 55 tahun, dan umumnya didominasi oleh komunitas LGBT di Thailand. "Kami sangat hati-hati, karena ini adalah bagian tubuh yang sensitif," ujarnya.

Baca Juga:

Respon Atlet Prancis Anthony Ammirati yang Kalah di Olimpiade Paris 2024 karena Alat Vital

RS Lelux, tahun lalu memang sempat membuat geger dengan menyediakan jasa layanan yang mereka sebut dengan 'Vagina 3D'. RS ini mengklaim mampu memaksimalkan lemak di tubuh pasien dan mengubahnya menjadi sesuatu yang berguna untuk alat vital perempuan.

Sementara itu, melansir dalam newyorkstraitstimes, kehebolan jasa pembuat alat vital pria agar 'kinclong' itu, telah membuat pemerintah setempat berupaya menekan kehebohan tersebut.

Wakil Direktur Jenderal Departemen Dukungan Pelayanan Kesehatan Thongchai Keeratihuttayakorn pun memperingatkan publik bahwa layanan pemutih penis itu bisa menyebabkan efek kesehatan yang merugikan.

"Kulit bagian pribadi itu sensitif. Bisa saja layanan  laser itu menyebabkan iritasi, alergi dan pembengkakan," ujarnya.

Sejauh ini, Thongchai mengaku akan meminta bagian Food and Drug Administration (FDA) di Thailand untuk memeriksa bagaimana kelaikan layanan pemutih penis tersebut. Termasuk juga perizinannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya