ASEAN Harus Jadi Penggerak Integrasi Kawasan
- investvine
VIVA – Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN kini resmi memiliki sekretaris jenderal baru. Lim Jock Hoi ditunjuk sebagai sekjen ASEAN untuk masa jabatan 2018-2022, menggantikan Le Luong Minh yang menjabat sebagai sekjen selama periode 2013-2017.
Penyerahan jabatan tersebut ditandai dengan penyerahan Golden Jubilee Orchid, oleh Perwakilan Tetap Singapura untuk ASEAN, sebagai simbol peresmian kepemimpinan yang baru.
Dalam sambutannya, Lim menegaskan bahwa ASEAN harus memperkuat institusi fisik dan masyarakat, untuk meningkatkan hubungan. Selain itu, ASEAN perlu terus digerakkan sebagai penggerak proses integrasi di kawasan.
"Konstelasi yang berkembang dalam lanskap regional global berarti tantangan dan peluang yang dihadapi ASEAN saat ini berbeda. Perubahan ini membuat kita menghadapi tantangan non tradisional di masyarakat," kata Lim di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan, Jumat, 5 Januari 2018.
Salah satu masalah yang dihadapi negara-negara di kawasan ASEAN, kata Lim, yakni keberadaan negara anggota di kawasan rawan bencana. Hal ini menggarisbawahi perlunya memperkuat kerja sama ASEAN dalam pengelolaan bencana dan kemanusiaan di bidangnya.
"Dengan bekerja sama kita bisa mengatasi tantangan dan meningkatkan potensi kolektif," ujar Lim.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai sekretaris jenderal ASEAN untuk lima tahun ke depan, Lim mengatakan akan mendorong koordinasi antara negara-negara anggota, guna meningkatkan kapasitas dan dukungan antara sesama komunitas di kawasan. Terlebih saat ini, ASEAN telah dipandang sebagai pemain ekonomi penting di dunia.
Hal yang sama diutarakan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi. Menurutnya, selama usia 50 tahun, ASEAN telah berkontribusi dalam membentuk ekosistem perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.
Untuk memasuki fase 50 tahun selanjutnya, Retno menyerukan agar komunitas di ASEAN terus diperkuat.
"ASEAN harus membawa manfaat bagi rakyatnya dan mempertahankan peran dalam perdamaian dan stabilitas. Hal ini membutuhkan kesatuan," ujar Retno.
"Dengan kesatuan dan sentralitas yang dapat dipertahankan, maka fase ASEAN yang selanjutnya membutuhkan modernisasi, responsif, efisien, dan efektif baik itu, sekretariat jenderal dan sekretaris jenderal itu sendiri," tuturnya. (art)