Ada Fasilitas Publik di Gedung Baru Sekretariat ASEAN
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA – Indonesia sebagai tuan rumah Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN, berkomitmen untuk memperkuat kapasitas ASEAN, termasuk infrastruktur dan fasilitas sekretariat. Hal ini dibuktikan melalui kegiatan pemasangan tiang pancang atau ground breaking gedung baru ASEAN di kawasan Jakarta Selatan.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengatakan, pembangunan gedung baru ASEAN ini memiliki makna bahwa kerja sama ASEAN yang selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya, memerlukan dukungan yang memadai.
"Ini perlu didukung dengan gedung Sekretariat ASEAN yang memadai. Indonesia sebagai ibu kota diplomatik ASEAN akan membangun gedung baru ini," kata Retno di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan, Jumat, 5 Januari 2018.
Pembangunan yang diperkirakan membutuhkan waktu 395 hari kerja dan menelan biaya sekitar Rp400 miliar ini, diharapkan dapat menjadi "markas" bagi sebagian besar pelaksanaan pertemuan diplomatik ASEAN.
Tak hanya itu, di gedung yang akan dibangun di atas tanah seluas 11.369 meter persegi ini, juga akan disediakan ruang khusus publik untuk memungkinkan masyarakat umum datang berkunjung.
"Jadi masyarakat bisa datang ke gedung ASEAN, melihat sejarah dan kerja secara langsung, seperti yang dilakukan oleh gedung Perserikatan Bangsa Bangsa di New York," ujar Retno.
Hal senada juga diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang turut hadir dalam acara ground breaking tersebut. Menurut Anies, sebagai ibu kota ASEAN, Jakarta tak hanya menjadi rumah bagi warga Indonesia, tetapi juga untuk ASEAN.
"Di tempat ini akan ada berbagai kegiatan diplomatik. Kami harap bagi warga Jakarta, terutama guru dan para siswa untuk datang merasakan bahwa kita adalah ibu kota Asia Tenggara," kata Anies.
"Saya mengajak kepada semuanya manfaatkan kehadiran komunitas diplomatik di Jakarta untuk memperluas pemanfaatan jaringan terutama bagi anak-anak kita," ujarnya. (art)