Demi Belajar soal Desa, Menteri Malaysia Datang ke Bogor
- VIVA/Muhammad AR
VIVA – Menteri Luar Bandar dan Wilayah Negara Malaysia Dato Sri Ismail Sabri Bin Yaakob menyambangi Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Bogor. Kunjungan ini dalam rangkaian kerja sama bidang Pembangunan Perdesaan antara Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Republik lndonesia dan Kementerian Kemajuan Luar Bandar dan Wilayah Malaysia.
Rombongan dari Malaysia yang berjumlah sekitar 30 orang terdiri dari perwakilan dari Kedutaan Besar Malaysia di lndonesia, Menteri yang didampingi para pejabat di Lingkungan Kementerian Kemajuan Luar Bandar dan Wilayah Malaysia.
Di Desa Sukamanah, Kamis, 4 Januari 2018, delegasi dari Malaysia diterima oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa, Deni Ardiana. Mereka dijamu makan siang dengan menu khas nusantara yang menjadi andalan wilayah setempat.
Deni Ardiana yang mewakili Bupati Bogor Nurhayanti menjelaskan bahwa Kabupaten Bogor terbagi atas 40 kecamatan, 417 desa dan 17 kelurahan.
"Dengan jumlah desa sebanyak itu, tentunya tantangan pengelolaan desa di Kabupaten Bogor cukup kompleks terutama apabila dihubungkan dengan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang memberikan kewenangan otonom kepada pemerintah desa untuk mengelola anggaran yang cukup besar," ujar Deni.
Ia juga mengatakan setiap kepala desa dan aparatur pemerintah desa di Kabupaten Bogor diarahkan untuk meningkatkan alokasi dana desa untuk bidang pemberdayaan dengan harapan mampu meningkatkan kapasitas desa dalam pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam hal ini adalah menggali potensi lokal dengan melibatkan masyarakat setempat dengan pembentukan Bumdes. Tujuannya adalah mengembangkan kewirausahaan.
Deni menjabarkan bahwa jumlah kios di pasar desa yang dikelola Bumdes milik Desa Sukamanah 107 unit dengan potensi retribusi meliputi retribusi kios, retribusi angkot, retribusi ojek dan retribusi parkir. Adapun unit badan pengelola sarana air bersih mempunyai pelanggan sebanyak 520 kepala keluarga dengan jumlah 2.200 jiwa pengguna air bersih dan Bumdes.
Dato Sri Ismail Sabri Bin Yaakob mengatakan, Malaysia ingin meningkatkan hubungan tentang pembangunan desa yang otonom dengan kepala desa tanpa tergantung pada pusat.
“Kami berusaha mencari pemasukan dengan mandiri potensi yang ada. Mengelola untuk kesejahteraan masyarakat desa,” katanya.