India Mau Belajar dari Indonesia Soal Tangkal Radikalisme
- ANTARA FOTO/IORA SUMMIT 2017/Rosa Panggabean
VIVA – Sebagai sesama negara demokrasi terbesar di Asia, Indonesia dan India memiliki banyak kesamaan. Kedekatan itu membuat hubungan kedua negara terus ditingkatkan.
Menteri Luar Negeri India, Sushma Swaraj, pun akan berkunjung ke Indonesia pada 5 Januari 2018, untuk membahas berbagai isu dan kerja sama strategis. Pertemuan yang akan dilakukan dalam format Sidang Komisi Bersama ini adalah yang kelima kalinya dilaksanakan oleh kedua negara.
Direktur Asia Selatan dan Tengah dari Kementerian Luar Negeri RI, Ferdy Piay, mengungkapkan isu yang akan dibahas oleh Menlu India dan Menlu RI adalah mengenai isu strategis. Kedua negara telah memiliki kemitraan strategis sejak tahun 2005 di bidang politik, ekonomi, keamanan dan sosial budaya.
"Jadi pembahasan antara kedua Menlu akan mengenai pilar-pilar tersebut. Keduanya juga akan membahas arsitektur regional di kawasan Asia, mengingat kedua negara merupakan negara besar di kawasan ini," kata Ferdy di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Januari 2018.
India dan Indonesia memiliki kepentingan yang saling menguntungkan. Bagi Indonesia, India merupakan negara tujuan ekspor terbesar pertama untuk produk kelapa sawit. Sementara itu di bidang energi, India juga menjadi negara tujuan ekspor terbesar kedua untuk produk batu bara Indonesia.
"Nilai perdagangan kita dengan India mencapai US$14 milyar, dan itu Indonesia mengalami surplus sebesar US$5-6 milyar. Bagi India, kita juga negara nomor satu yang mengimpor kelapa sawit," ujar Ferdy.
Di bidang keamanan terkait dengan isu terorisme, Indonesia akan mendorong kerja sama di bidang deradikalisasi. India menilai Indonesia memiliki berbagai nilai persamaan dan multikultur, termasuk dengan isu deradikalisasi sehingga, menurut Ferdy, India ingin belajar dari Indonesia. (ren)
PM Modi Bertemu Ribuan Diaspora India di Indonesia
"Saya yakin India tetap ada di hati Anda semua."
