Donald Trump Ancam Setop Bantuan Rp8 Triliun ke Palestina

Kota Tua Yerusalem
Sumber :
  • REUTERS/Oleg Popov

VIVA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengemukakan rencana memotong bahkan menghentikan bantuan dana ke Palestina kecuali pemimpin Palestina mau berunding damai dengan Israel. Konsekuensinya, tak boleh ada demonstrasi dan kerusuhan di wilayah-wilayah Palestina.

Media Asing Soroti Pelaksanaan Olimpiade Paris 2024 Ditunggangi Konflik Global dan Keamanan Siber

Dilansir laman CNN, Donald Trump mengatakan bahwa perdamaian justru akan lebih mudah disepakati saat Yerusalem diserahkan kepada Israel.

"Kami sudah mengambil alih Yerusalem, bagian terberat dari negosiasi ini. Tak ada lagi soal," kata Donald Trump.

Israel Bom Sekolah di Palestina Pakai Amunisi dari Amerika Serikat

Dia melanjutkan, AS mengucurkan dana cukup besar ke Palestina selama ini.

"Kami membayar Palestina hingga ratusan juta dolar per tahun dan tak dapat apresiasi sama sekali apalagi respek. Mereka bahkan tidak mau bernegosiasi. Palestina tak mau lagi diajak bicara, jadi untuk apa membayari mereka," kata Trump lagi.

Miris! Anak-Anak Gaza Terpaksa Menghabiskan 8 Jam Sehari untuk Mencari Makanan

Diketahui, pada tahun 2016, AS mengucurkan dana hingga US$616 juta dana bantuan atau setara dengan lebih dari Rp8,2 triliun. Dana bantuan itu disalurkan melalui program-program kemanusiaan, pembayaran utang sektor privat hingga pembangunan infrastruktur.

Amerika Serikat juga merupakan donor terbesar untuk badan PBB bernama United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) atau Agensi Pekerjaan dan Pemulihan PBB untuk Pengungsi Palestina

Sementara Duta Besar AS untuk PBB membenarkan rencana mengurangi pendanaan kepada Badan PBB yang biasanya memberikan bantuan kemanusiaan kepada Palestina.

"Presiden mengatakan tidak ingin memberikan dana tambahan atau bahkan mau menghentikan pendanaan sampai orang-orang Palestina setuju untuk kembali ke meja perundingan," kata Nikki Haley.  (ase)

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta

Pidato Pakai Bahasa Arab, Anis: Kemerdekaan Indonesia tak Bermakna Jika Palestina Belum Merdeka

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta berpidato menggunakan Bahasa Arab dalam KTT Luar Biasa Arab-Islam di Riyadh Senin, 11 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024