Presiden Iran Tuding AS dan Israel Dalangi Demonstrasi
- Reuters
VIVA – Presiden Iran Hassan Rouhani menuding Amerika Serikat dan Israel sebagai dalang di balik demonstrasi yang saat ini mengguncang negaranya.
"Kesuksesan kami di area politik melawan rezim AS dan Israel tak tertahankan. Kesuksesan Iran di kawasan ini tak tertahankan. Apakah kalian tak berpikir bahwa mereka akan membalas dendam? Apakah kalian tak berpikir bahwa mereka akan memprovokasi sejumlah orang?" ujar Rouhani saat melakukan pertemuan dengan anggota parlemen, seperti dikutip dari Reuters, 1 Januari 2018.
Pernyataan Rouhani mendapat tanggapan sinis dari Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, tudingan itu bukan hanya salah, namun juga sangat menggelikan.
Ia menambahkan, rezim yang sedang berkuasa di Iran saat ini sedang putus asa dalam upaya mereka untuk terus berusaha memunculkan kebencian dengan Israel dan AS.
"Tapi mereka gagal. Dan jika rezim ini akhirnya gagal, dan saya yakin suatu hari itu akan terjadi, warga Iran dan Israel akan kembali menjadi sahabat baik. Saya berharap rakyat Iran yang saat ini sedang berjuang mendapatkan kemuliaan mereka melalui kebebasan akan berhasil," ujarnya seperti dikutip dari Jerussalem Post, 1 Januari 2018.
Iran dan Israel pernah memiliki hubungan yang sangat baik, namun hubungan itu terputus setelah terjadi Revolusi Islam Iran pada 1979.
Demonstrasi di Iran kali ini disebut sebagai yang terbesar dibanding demonstrasi terakhir pada 2009. Demonstrasi ini dikabarkan telah terjadi di 50 wilayah di seluruh Iran. Sebanyak 20 orang, termasuk tiga polisi dikabarkan tewas. Lebih dari 250 orang ditangkap dan ditahan.
Demonstrasi ini juga mulai mendapat perhatian dari para pemimpin negara. Mereka meminta pemerintah Iran untuk tetap tenang dan menghormati hak asasi untuk menyampaikan pendapat. (art)