Aksi Protes Mulai Anarki, Polisi Iran Tangkapi Demonstran
- Reuters
VIVA – Polisi Iran menangkap 100 demonstran yang memenuhi Teheran, ibu kota Iran. Penangkapan yang dilakukan pada Senin malam, 1 Januari 2018 itu dilakukan dalam upaya polisi membubarkan jumlah demonstran Iran yang terus bertambah.
"Sejak Sabtu, sudah lebih 200 orang yang ditangkap. 150 orang ditangkap pada Minggu, dan sekitar 100 lainnya ditangkap pada Senin," ujar Wakil Gubernur Provinsi Teheran Ali Ashgar Naserbakht, seperti dikutip dari Reuters, Selasa 2 Januari 2018.
Aksi demonstrasi di Iran sudah berjalan selama lima hari. Dimulai sejak Kamis lalu, demonstrasi yang awalnya hanya dimulai di satu wilayah kini terus meluas ke berbagai wilayah di Iran. Diberitakan oleh Reuters, hingga hari ke lima, sudah lebih dari 12 orang tewas dalam aksi protes tersebut, termasuk tiga petugas keamanan.
Presiden Iran Hassan Rouhani sempat mengatakan tak akan melarang warganya menyampaikan aspirasi mereka melalui demonstrasi. Namun, ia akan bersikap tegas pada mereka yang melakukan anarki dan kekerasan.
Awalnya gelombang awal demonstrasi adalah protes warga terhadap makin tingginya biaya hidup, terutama biaya untuk pembelian makanan, tingginya inflasi, dan angka pengangguran. Namun, sekarang meluas dengan gugatan antinuklir dan campur tangan Iran di Suriah, Yaman, dan Israel.
Meluasnya demonstrasi di Iran mulai menarik perhatian dunia. Apalagi selama ini Iran terlihat stabil di bawah komando penasihat spiritual. Pemerintah Turki menyampaikan keprihatinannya, dan berharap agar tak ada intervensi asing dalam aksi demonstrasi yang terus meluas di Iran.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Inggris Borris Johnson menyesalkan jatuhnya korban tewas. Ia meminta lembaga pengamat hak asasi manusia internasional mengawasi pelanggaran di negara tersebut. Pemerintah Jerman juga meminta agar Iran untuk tetap tenang dan menghormati hak warga negara untuk menyampaikan protes. (art)