Israel Beri Imbalan pada Negara Pendukungnya
- REUTERS/Ronen Zvulun/File Photo
VIVA – Israel membeli sistem pengolahan limbah untuk Kepulauan Nauru, sebuah negara kecil di Pasifik, dua minggu sebelum diadakannya pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa terkait resolusi Yerusalem.
Hal ini diungkapkan surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, yang menyebutkan bahwa Komite Tender di Kementerian Luar Negeri Israel menyetujui pembelian pabrik pengolahan limbah dengan biaya US$72 ribu, tanpa tender.
Nauru merupakan sebuah wilayah di Pasifik dengan luas hanya 21 kilometer persegi dan berpenduduk sebanyak 11.359 jiwa.
"Nauru adalah negara pulau kecil yang berkaitan dengan populasi dan wilayahnya. Negara ini memiliki persahabatan yang erat dengan Israel. Presiden Nauru mengajukan banding ke Perdana Menteri, meminta bantuan berupa instalasi pengolahan limbah, yang sesuai dengan kebutuhan pulau," tulis surat kabar tersebut, mengutip Komite Tender Kemlu Israel.
"Biaya kesepakatan mencakup semua biaya tambahan, termasuk biaya penerbangan, akomodasi dan biaya hidup untuk tim yang memasang sistem, serta biaya pengiriman," tulis laporan itu, dilansir dari Middle East Monitor, Selasa, 2 Januari 2018.
Nauru adalah satu dari sembilan negara yang menentang resolusi PBB, yang mengecam pengakuan Amerika Serikat atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Seperti diketahui, sebanyak 128 negara memilih mendukung resolusi sementara 35 lainnya abstain.
Sebelumnya, salah satu kantor berita Israel mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berencana mengeluarkan dana sebesar US$50 juta kepada berbagai negara berkembang, untuk mendorong mereka 'memilih Israel' di PBB.