Demi Dukungan Diplomatik, Israel Beri Bantuan Negara Miskin
- REUTERS/Baz Ratner
VIVA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berencana mengeluarkan dana US$50 juta atau setara Rp678 miliar, untuk mendukung pembangunan di negara-negara miskin. Upaya itu juga untuk mendapatkan dukungan diplomatik dari negara-negara tersebut.
Jika laporan yang dikeluarkan oleh media Israel Channel 2 dan beberapa media lainnya terkonfirmasi, langkah ini terjadi hanya sepekan setelah Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa memilih untuk menolak keputusan Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dilansir dari Al Jazeera, Jumat, 29 Desember 2017, dana tersebut akan diupayakan untuk pemanfaatan keahlian Israel dalam bidang pertanian, pengembangan kepemimpinan, dan teknologi. Sementara itu, kawasan yang ditargetkan dalam upaya diplomatik itu antara lain Eropa Timur, Asia, dan Afrika.
Israel telah berusaha untuk memperkuat hubungannya dengan negara-negara Afrika dalam beberapa tahun terakhir. Netanyahu telah melakukan tur Afrika pada 2016 dan bagian barat Afrika tahun 2017.
"Saya percaya kepada Afrika, saya percaya pada potensinya dan masa depan. Ini adalah benua yang sedang naik daun," kata Netanyahu saat berbicara di ibu kota Liberia, Monrovia, Juli lalu.
Perihal apakah Israel akan berhasil mengubah bantuan ekonomi menjadi dukungan diplomatik yang sesungguhnya masih harus dipertimbangkan, mengingat beberapa negara Afrika seperti Kenya dan Ethiopia, mendukung resolusi yang diajukan dalam Sidang Umum PBB soal status Yerusalem. (art)