Sakit, Diktator Dunia Minta Maaf Sudah Sengsarakan Rakyatnya
- Fujimori Handout/Reuters TV via REUTERS
VIVA – Mantan Presiden Peru Alberto Fujimori yang kini masih menjalani hukuman meminta maaf kepada seluruh warga Peru. Hal tersebut disampaikan diktator Fujimori dari atas tempat tidur perawatannya di rumah sakit.
Dilansir Telegraph, Fujimori meminta maaf atas pelanggaran HAM dan kasus korupsi yang dia lakukan. Pada masa pemerintahannya disebutkan juga terjadi pembantaian massal yang hingga saat ini masih menjadi perjuangan bagi para keluarga korban.
"Saya tahu semasa memerintah, tidak hanya hal baik yang kita temui. Bahkan saya membiarkan orang-orang yang tak berdosa menjadi korban. Untuk itu saya meminta maaf dengan segenap hati saya," kata Fujimori.
Diketahui bahwa Fujimori dijatuhi hukuman 25 tahun penjara atas kasus pelanggaran HAM dan korupsi. Pernyataan maaf disampaikan Fujimori usai terjadi bentrokan dan kerusuhan di Lima, Peru antara massa dan polisi. Massa memprotes kebijakan pengampunan dan pemotongan masa hukuman yang diberikan Presiden Peru Pablo Kuczynski.
Diduga, pengampunan dan pemotongan hukuman itu dilakukan oleh Pablo Kuczynski sebagai bagian dari kesepakatan dengan Keiko Fujmori, putri Alberto Fujimori yang saat ini memimpin Partai Popular Force. Disebutkan, Kuczynski terhindar dari proses pemakzulan usai 10 anggota Parlemen dari Popular Force sengaja abstain pada voting.
Hal ini dianggap sebagai bagian kesepakatan antara Presiden Peru dan Keiko yang kemudian menyulut kemarahan publik.
Sementara Fujimori disebutkan harus menjalani perawatan setelah mengalami kelemahan fisik dan terbaring sakit beberapa waktu belakangan.