Perayaan Natal di Kota Suci Bethlehem Sepi karena Trump
- REUTERS/Ammar Awad
VIVA – Perayaan Natal di Bethlehem, yang terletak di Selatan Yerusalem tahun ini berbeda dari sebelumnya. Memanasnya ketegangan di kawasan tersebut setelah pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, membuat perayaan di kota suci tersebut tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya.
Dilansir dari NBCnews, Senin 25 Desember 2017, akibat memanasnya keamanan di tepi barat, Walikota Bethlehem Anton Salman pun memutuskan untuk membatasi perayaan Natal di kotanya. Ulah Trump pun dikatakan merusak ritual keagamaan tahun ini.
"Kami memutuskan untuk membatasi perayaan Natal dan ritual keagamaan sebagai ungkapan penolakan, kemarahan dan simpati terhadap korban yang jatuh dalam demostrasi yang terjadi baru-baru ini," ujarnya.
Aksi demonstrasi terus digelar di kota tersebut. Jelang tengah hari pada Minggu waktu setempat ratusan orang berkumpul di Manger Square di dekat lokasi utama perayaan Natal di kota itu. Mereka memprotes deklarasi Yerusalem yang disampaikan Trump.
Seorang turis dari London James Thorburn mengaku hadir d kota tersebut untuk menunjukkan solidaritasnya kepada penduduk Bethlehem. Dia pun berharap ketegangan di kawasan tersebut cepat selesai.
"Saya merasa harus datang untuk mendukung orang-orang Palestina," ungkapnya.