Dukung Palestina, Turki Buka Kedutaan di Yerusalem Timur
- Murat Cetinmuhurdar/Presidential Palace/Handout
VIVA – Turki mengumumkan akan membuka kedutaan besarnya di Yerusalem Timur sebagai bentuk dukungan terhadap negara Palestina yang berdaulat. Hal tersebut diungkapkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Minggu 17 Desember 2017, beberapa hari usai pertemuan tingkat tinggi negara-negara muslim.
Dilansir dari Reuters, Senin 18 Desember 2017, keinginan Presiden Erdogan tersebut masih belum jelas bentuknya, sebab Israel masih mengendalikan seluruh Yerusalem dan mengklaim kota tersebut sebagai Ibu Kota negaranya yang tak terpisahkan.
Padahal, Yerusalem sendiri adalah Ibu Kota yang diinginkan oleh warga Palestina secara sah setelah diambil paksa oleh Israel pada perang 1967 dan kemudian dianeksasi dalam sebuah tindakan yang tidak diakui secara internasional.
Dalam pidatonya di Karaman, Turki, Presiden Erdogan mengatakan bahwa Konsulat Jenderal Turki di Yerusalem sudah diwakili oleh seorang duta besar. "Insya Allah dalam beberapa hari ke depan sudah resmi, dan atas izin Tuhan, kita akan membuka kedutaan di sana," katanya.
Perlu diketahui, Kota Yerusalem sendiri adalah tempat suci yang dipuja tiga agama yaitu Muslim, Kristen dan Yahudi. Ketiganya mengakui bahwa Yerusalem adalah tempat suci milik mereka dan hingga kini menjadi jantung konflik antara Palestina dan Israel dalam beberapa dekade.
Saat ini, kedutaan besar negara-negara asing di Israel masih berada di Tel Aviv termasuk Turki, hal itu menandakan bahwa status Yerusalem yang masih belum terselesaikan.
Dan keputusan bersama yang dikeluarkan pada pertemuan puncak negara-negara muslim termasuk sekutu Amerika Serikat sendiri mengatakan bahwa langkah Trump yang mendeklarasikan secara sepihak atas Yerusalem membuat negara tersebut keluar dari peran sebagai sponsor perdamaian Timur Tengah.