AS Tunjukkan ke Publik Rudal Iran yang Serang Bandara Saudi
- REUTERS/Yuri Gripas
VIVA – Amerika Serikat pada presentasinya Kamis, 14 Desember 2017, pertama kali membawa bagian senjata yaitu rudal balistik dengan jangkauan menengah yang disebut sebagai bukti senjata milik Iran yang dipasok kepada kelompok militan Hutsi di Yaman. AS menuding bahwa sisa rudal tersebut membuktikan bahwa Iran sudah melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dikutip dari laman Reuters, sisa rudal dan puing senjata tersebut dipresentasikan oleh Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley. Pentagon juga menyebutkan bahwa rudal balistik buatan Iran itu ditembakkan dari Yaman ke Bandara Internasional King Khaled di Riyadh, Arab Saudi, pada tanggal 4 November 2017 lalu.
Sementara Iran langsung membantah memasok senjata ke Yaman. Bahkan pada Kamis kemarin, Iran menuding AS melakukan kebohongan publik.
AS memang tak menjelaskan waktu persis senjata tersebut ditransfer ke Yaman. AS juga tak memberi detail soal asal produksi senjata yang puing-puingnya ditunjukkan itu.
Namun Nikki Haley melalui konferensi pers di Joint Base Anacostia-Bolling, Washington, mengatakan bahwa AS yakin Iran andil dalam perang sipil dua tahun terakhir yang terjadi di Yaman. Diketahui bahwa pemerintah Yaman selama ini disokong oleh Arab Saudi yang juga merupakan sekutu AS di Timur Tengah.
AS juga mengatakan, mereka mendapatkan informasi dan bukti puing senjata termasuk sisa rudal balistik "Qiam" dengan bantuan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Diketahui bahwa melalui Resolusi PBB terkait Iran dan nuklirnya, Iran dilarang untuk menyuplai senjata, menjual maupun memindahkan senjatanya ke luar negeri terkecuali mendapatkan izin dari PBB. (one)