Korut Keluarkan Sikap 'Monohok' ke Trump soal Yerusalem
- REUTERS/Jonathan Ernst
VIVA – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah bergabung dengan para pemimpin di seluruh dunia yang mengutuk keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump karena telah mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Dalam sebuah keterangan dikutip kantor berita pengelolaan negara, KCNA, Korut menyebut putusan Donald Trump pantas mendapat kecaman dari internasional.
"Keputusan Presiden AS Trump untuk mengakui Kuds (Yerusalem) sebagai ibu kota Israel dan untuk memindahkan kedutaan AS di sana juga patut mendapat kecaman dan penolakan global. Karena ini merupakan pembangkangan terbuka dan penghinaan terhadap legitimasi internasional dan secara bulat kehendak masyarakat internasional," tulis pernyataan Korut seperti dilansir Express.co.uk, Minggu, 10 Desember 2017.
Korea Utara juga mengatakan, keputusan Trump menunjukkan ‘warna sejati AS’, dan tidak mengejutkan, mengingat sejarah kebijakan AS terhadap Israel selama ini. Bahkan, Korut juga mengejek Trump sebagai sosok dotard, yakni sebutan untuk seseorang dengan usia lanjut, khususnya yang sudah lemah dan pikun.
"Keputusan AS ini tidak begitu mengejutkan karena berasal dari seorang dotard yang telah berseru untuk 'kehancuran total' sebuah negara berdaulat di sebuah forum PBB yang suci."
"AS harus menanggung tanggung jawab penuh atas semua konsekuensi ketegangan dan ketidakstabilan yang akan terjadi di wilayah Timur Tengah karena tindakannya yang ceroboh."
Korea Utara mengatakan, isu Yerusalem harus dipecahkan cukup dengan cara mendapatkan kembali hak-hak nasional rakyat Palestina.
"Kami, dari gagasan eksternal kita mengenai kemerdekaan, perdamaian dan persahabatan, mengutuk aksi AS saat ini dan mengungkapkan dukungan dan solidaritas kami dengan orang-orang Palestina dan orang-orang Arab lainnya karena alasan mereka untuk mendapatkan kembali hak-hak mereka yang sah." (one)