Sebelum AS Umumkan Sikap soal Yerusalem, RI Melobi Sana-sini
- VIVA/Dinia Adrianjara
VIVA – Presiden Joko Widodo dipastikan akan menghadiri pertemuan tingkat tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang akan diselenggarakan pada 13 Desember 2017 mendatang. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia akan menegaskan kembali posisinya terkait isu pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Presiden sudah sampaikan statement dan posisi kita jelas. Di OKI akan disampaikan penegasan posisi kita dan bicara dengan negara-negara anggota apa yang dapat kita lakukan selanjutnya," kata Menteri Luar Negeri Retno
Marsudi di Tangerang, Kamis 7 Desember 2017.
Retno mengatakan, sejak pengumuman bahkan sebelum Amerika mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Indonesia telah berbicara dengan menteri dari berbagai negara. Para menteri tersebut juga mengaku bahwa pemerintahnya telah mencoba berkomunikasi dengan Amerika Serikat soal keputusan tersebut. Republik Indonesia atau RIÂ berupaya melobi berbagai pihak sebagai antisipasi adanya "bencana" ini.
Langkah Indonesia juga tak berhenti sampai di situ. Retno menjelaskan, ia telah meminta Wakil Tetap RI di New York untuk melakukan komunikasi intensif dengan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
"Jadi tidak hanya bergerak di Jakarta dan OKI, kita juga komunikasi dengan Gerakan Non Blok, anggota DK PBB dan Under Secretary PBB untuk urusan politik. Jadi kita gunakan apa pun untuk sampaikan message yang sangat jelas," kata Retno.
Rencananya, sore ini, Menlu Retno kembali memanggil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph Donovan, untuk membahas soal langkah Amerika Serikat yang menuai banyak kecaman itu. (ren)