Klaim Ibu Kota Israel oleh AS Bikin Yerusalem Bergolak

Kerusuhan bentuk protes terhadap AS atas klaim Yerusalem Ibu Kota Israel
Sumber :
  • REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

VIVA – Tak lama berselang setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan klaim bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel, terjadi aksi massa bentuk protes di Yerusalem. Di Jalur Gaza, warga Palestina menolak klaim tersebut.

Heboh Massa Demo Pakai Mobil Sedot WC di Kejagung

Dilansir laman Independent, Hamas menyatakan bahwa langkah Trump adalah agresi terhadap Palestina.

"Isu Yerusalem adalah isu tentang Palestina, dan menyangkut nasib bangsa ini," kata pemimpin Hamas, Ismail Haniya.

Pasang Spanduk Bertulis ‘Polisi Pembunuh’, 6 Mahasiswa di Aceh Ditangkap

Tak hanya di jalur Gaza, protes juga mulai terjadi di kamp-kamp pengungsi Palestina di berbagai wilayah seperti di Amman, Yordania. Selain itu, protes massa juga sudah berlangsung di Kedubes AS di Istanbul, Turki.

Sementara itu, kantor-kantor Kedubes AS di seluruh dunia mengeluarkan safety notice 'memo berhati-hati' kepada para stafnya di berbagai belahan dunia, lantaran langkah kontroversi yang dilakukan Presiden Trump.

DPR Sebut MK Telah Berperan "Seakan-akan Menjadi Pembuat Undang-Undang Ketiga"

Sementara itu, Ketua Negosiasi Palestina-Israel, Saeb Erakat mengatakan bahwa kebijakan Trump itu mengancam segala upaya perdamaian yang telah dilakukan. Padahal, pemimpin negara di dunia selama ini berupaya menjaganya.

"Trump sudah menghancurkan segala upaya two state solution," kata Erakat.

Donald Trump usai mengumumkan pengakuan dan rencana pemindahan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem mengaku sadar soal pro dan kontra yang akan ditimbulkannya.

"Tentu saja, banyak yang mengecam langkah ini. Namun, kami sudah yakin bahwa cara ini akan ampuh. Apabila ketidaksepakatan itu bisa dikelola dengan baik, maka kita semua akan tiba pada sebuah kondisi sepakat dan saling memahami," kata Trump.

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta

Pidato Pakai Bahasa Arab, Anis: Kemerdekaan Indonesia tak Bermakna Jika Palestina Belum Merdeka

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta berpidato menggunakan Bahasa Arab dalam KTT Luar Biasa Arab-Islam di Riyadh Senin, 11 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024