Demokrasi dan Islam Jalan Beriringan, Indonesia Contoh Baik
- VIVA/Dinia Adrianjara
VIVA – Gelaran Bali Democracy Forum ke-10 menjadi momen penting mengingat adanya kekhawatiran global terkait sistem demokrasi dan efektivitasnya untuk mengelola keberagaman dan keadilan sosial.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam sambutannya mengatakan tema BDF-10 yakni 'Does Democracy Deliver' sangat sesuai dengan kondisi demokrasi saat ini yang tengah menghadapi tantangan lebih besar.
"Tema ini tepat mengingatkan adanya kekhawatiran global terkait sistem demokrasi dan kemampuannya untuk mengelola keberagaman, keamanan, kesetaraan dan keadilan sosial," kata Retno di ICE-BSD Serpong, Banten, Kamis, 7 Desember 2017.
Dalam sambutannya, Retno mengatakan, Indonesia punya pengalaman dan proses panjang terkait transformasi demokrasi. Namun hal itu wajar mengingat demokrasi adalah suatu proses panjang yang berkelanjutan serta bukan sesuatu yang selalu berjalan mulus.
Menurut Retno, Indonesia adalah negara tempat demokrasi dan Islam dapat berjalan secara berdampingan. Hal ini bisa dilakukan bukan hanya karena berbagai nilai demokrasi bisa sejalan dengan Islam namun juga karena
sejarah panjang pluralisme yang sudah ada di negeri ini.
Bali Democracy Forum tahun ini dihadiri oleh 103 delegasi dari 96 negara dan tujuh organisasi internasional. Yang spesial dalam gelaran BDF kali ini yakni turut diselenggarakan konferensi mahasiswa yang dihadiri oleh 150
pelajar dari berbagai latar bangsa dan negara.
"Generasi muda memegang kunci masa depan dan takdir demokrasi kita," ujar Menlu.