Soal Yerusalem, Wapres JK Tegaskan Trump Melanggar
- REUTERS / Ibraheem Abu Mustafa
VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan selalu berada di pihak Palestina, apa pun yang terjadi. Keputusan AS yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, dinilai merupakan pelanggaran dan mengancam perdamaian di kawasan tersebut.
"Ini melanggar keputusan Perserikatan Bangsa Bangsa yang menyatakan bahwa Yerusalem harus dibicarakan antara Palestina dan Israel. Tidak bisa sepihak. Tapi Amerika melakukannya sepihak," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla usai membuka acara Bali Democracy Forum di Serpong, Kamis, 7 Desember 2017.
JK menegaskan bahwa Indonesia akan melakukan upaya bersama, baik itu melalui Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau lewat Perserikatan Bangsa Bangsa, untuk mengupayakan pembahasan isu ini.
"Tapi stand point Indonesia, baik itu sebelum maupun sejak pengumuman, kita terus berada di pihak Palestina," ujarnya.
Terkait pengakuan Yerusalam sebagai Ibu Kota Israel, JK mengatakan setiap keputusan politik tentu ada pengaruhnya, meski pelaksanaannya tidak langsung. Meski demikian, dampak situasi panas tersebut juga menurutnya akan terasa tak hanya di kawasan Timur Tengah, tetapi juga negara-negara lain di dunia.
"Bukan hanya Timteng yang memanas, negara lain seperti di negeri kita bisa saja ada demo ke Kedutaan Amerika atau negara lain, dan itu sudah diperingatkan," ujarnya. (ase)