Rusia Tuduh VOA dan 8 Media Lainnya Mata-mata AS
- REUTERS/Anton Vaganov
VIVA – Rusia menuding Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE/RL) dan Voice of America (VOA) adalah mata-mata asing. Rusia menyatakan keberadaan dua lembaga penyiaran itu adalah sebagai alat bagi AS untuk memengaruhi media di Negeri Beruang Merah.
Menurut kantor berita Reuters, hubungan Amerika Serikat dengan Rusia menjadi sorotan tatkala Moskow disebut ikut campur tangan dalam Pemilu AS yang lalu, menyabotase pihak Hillary Clinton dan dituding secara tak langsung membantu Donald Trump akhirnya bisa naik ke tampuk kepemimpinan.
Namun Moskow sejak awal sudah membantah tudingan itu. Meski hingga saat ini, penyelidikan terkait skandal Rusia di Pemilu AS masih lanjut berproses.
Intelijen AS menuding bahwa media-media Rusia atas perintah Kremlin memengaruhi pemilih AS pada tahun 2016 melalui program berbiaya besar. Media-media tersebut dilaporkan mengelola uang untuk memenangkan calon Presiden yang diinginkan Rusia.
Rusia menyatakan bahwa tudingan intelijen AS adalah bentuk kekerasan terhadap kebebasan pers. Tak lama, Menteri Kehakiman Rusia melalui situs web resmi lembaganya malah menuding bahwa RFE/RL dan VOA serta tujuh media lain berbahasa Rusia mendapatkan dana dari pemerintah AS dan menjalankan tugas sebagai agen asing di negaranya.
Sementara pemimpin media RFE/RL, Thomas Kent mengatakan bahwa organisasi medianya masih akan terus melakukan tugas jurnalistik di Rusia meski mereka sadar bahwa tudingan Rusia akan menyebabkan ruang gerak bagi para wartawannya sangat dibatasi di negara tersebut. (ren)